Pencarian Hari Kedua Bocah Terbawa Arus di Kali Song Tulungagung, Karakter Sungai Sulitkan Petugas

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Tim SAR menghentikan pencarian MWZ (12), bocah laki-laki yang hilang di Kali Song Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung pada hari kedua penyisiran, Selasa (1/11/2022).

Tim SAR terkendala medan Kali Song yang ternyata sangat menyulitkan.

"Hari ini kami hentikan, karena mulai gelap. Pencarian akan kami lanjutkan besok," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, Selasa sore.

Lanjutnya, tim SAR akan melakukan evaluasi di hari kedua pencarian. Menurutnya karakteristik Kali Song sangat menyulitkan.

Baca juga: Seorang Bocah Laki-laki di Kecamatan Kauman Hilang Saat Berenang di Kali Song Tulungagung

Lebar Kali Song rata-rata 6-8 meter, dengan kedalaman yang tidak merata.

"Ada yang sangat dalam, ada juga yang dangkal. Bagian-bagian yang dalam ini yang sangat menyulitkan," sambung Yoni.

Banyak pohon bambu yang tumbuh di tepi kali, lalu longsor masuk aliran kali.

Bekas longsoran ini menimbulkan lubang yang sangat dalam di aliran sungai.

Jumlahnya ada banyak dan cukup membahayakan jika dimasuki.

"Kalau korban masuk ke sana akan sulit keluar. Sementara kami kesulitan menjangkau, karena lokasinya di bawah rumpun bambu yang tumbang masuk sungai," ungkap Yoni.

Untuk pencarian hari ke-3, Yoni memerintahkan pembersihan semua pohon bambu yang ambruk masuk ke sungai.

Pembersihan juga dilakukan untuk menyingkirkan carang dan pokok bambu yang miring ke arah sungai.

Harapannya jika semua tanaman penghalang ini disingkirkan, aliran sungai lancar dan tidak ada titik-titik yang bisa membuat korban nyangkut.

"Karena kalau nyangkutnya di bawah air, akan sulit untuk muncul ke permukaan," papar Yoni.

Selain itu, tim SAR juga  menambah jumlah perahu dari dua menjadi tiga.

Perahu ini yang akan menyisir ke aliran sungai sekaligus menjangkau titik-titik yang dicurigai.

Selain itu, juga ada tim yang menggunakan pelampung menyisir dengan masuk ke aliran sungai.

Satu tim lainnya melakukan penyisiran dari darat, mengandalkan pengamatan di titik-titik yang sekiranya korban bisa tersangkut.

Di hari kedua ini, jangkauan penyisiran sekitar 2 kilometer dari titik awal kejadian, di sekitar Jembatan Mojosari.

"Aliran Kali Song di sekitar Desa Batangsaren lebih dangkal. Kami fokus di aliran yang lebih dalam," pungkas Yoni.

Hilangnya bocah laki-laki itu berawal saat tiga anak memancing di sisi utara Jembatan Mojosari pada Senin (31/10/2022)  kemarin sore.

Saat mereka mancing, datang korban, MWZ mengajak mereka berenang di sungai.

Empat anak ini mencopot pakaian dan masuk ke aliran Kali Song.

Namun MWZ terlalu ke tengah hingga terseret arus sungai yang sangat deras.

Korban lalu tenggelam dan hilang.