Berita Tulungagung

Pencarian Hari Kedua Bocah Terbawa Arus di Kali Song Tulungagung, Karakter Sungai Sulitkan Petugas

Hari kedua pencarian bocah yang hilang terbawa arus di Kali Song Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung, tim SAR terkendala medan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Hari kedua pencarian bocah yang hilang terbaru arus di Kali Song g Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung. Tim SAR melakukan penyisiran dengan mengikuti aliran sungai, Selasa (1/1/2022). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Tim SAR menghentikan pencarian MWZ (12), bocah laki-laki yang hilang di Kali Song Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung pada hari kedua penyisiran, Selasa (1/11/2022).

Tim SAR terkendala medan Kali Song yang ternyata sangat menyulitkan.

"Hari ini kami hentikan, karena mulai gelap. Pencarian akan kami lanjutkan besok," ujar Koordinator Basarnas Pos SAR Trenggalek, Yoni Fariza, Selasa sore.

Lanjutnya, tim SAR akan melakukan evaluasi di hari kedua pencarian. Menurutnya karakteristik Kali Song sangat menyulitkan.

Baca juga: Seorang Bocah Laki-laki di Kecamatan Kauman Hilang Saat Berenang di Kali Song Tulungagung

Tim SAR menyisir Kali Song untuk mencari bocah warga Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Senin (31/10/2022).
Tim SAR menyisir Kali Song untuk mencari bocah warga Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Senin (31/10/2022). (SURYA.CO.ID/David Yohanes)

Lebar Kali Song rata-rata 6-8 meter, dengan kedalaman yang tidak merata.

"Ada yang sangat dalam, ada juga yang dangkal. Bagian-bagian yang dalam ini yang sangat menyulitkan," sambung Yoni.

Banyak pohon bambu yang tumbuh di tepi kali, lalu longsor masuk aliran kali.

Bekas longsoran ini menimbulkan lubang yang sangat dalam di aliran sungai.

Jumlahnya ada banyak dan cukup membahayakan jika dimasuki.

"Kalau korban masuk ke sana akan sulit keluar. Sementara kami kesulitan menjangkau, karena lokasinya di bawah rumpun bambu yang tumbang masuk sungai," ungkap Yoni.

Untuk pencarian hari ke-3, Yoni memerintahkan pembersihan semua pohon bambu yang ambruk masuk ke sungai.

Pembersihan juga dilakukan untuk menyingkirkan carang dan pokok bambu yang miring ke arah sungai.

Harapannya jika semua tanaman penghalang ini disingkirkan, aliran sungai lancar dan tidak ada titik-titik yang bisa membuat korban nyangkut.

"Karena kalau nyangkutnya di bawah air, akan sulit untuk muncul ke permukaan," papar Yoni.

Selain itu, tim SAR juga  menambah jumlah perahu dari dua menjadi tiga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved