EKSPRESI Beda Rudolf Tobing Cengar-Cengir Bawa Jasad dan Nunduk saat Berbaju Tahanan, Ini 4 Faktanya

Inilah kabar terbaru Rudolf Tobing, tersangka pembunuh yang cengar-cengir seusai menghabisi korban dan membuangnya di bawah tol. 

Editor: Musahadah
kolase tribun/istimewa
Ekspresi berbeda Rudolf Tobing, cengar-cengis saat bawa jasad korban dan menunduk saat ditangkap polisi. 

Guna membuat korban percaya, Rudolf juga membawa pistol mainan.

"Pistol mainan ini untuk meyakinkan korban bahwa itu adalah skenario iklan kalung energi. Jadi korban diikat tangan dan kaki seakan-akan skenarionya adalah kasus penculikan," papar Hengki.

 "Korban diikat karena pakai kalung energi itu korban bisa melepaskan, skenarionya seperti itu. Ini bisa dilihat warna biru pisau mainan, jadi korban tidak curiga dengan skenario pelaku," tambahnya.

Karena perbuatannya tersebut, Rudolf Tobing dijerat dengan Pasal 340 terkait pembunuhan berencana.

 "Kami konstruksikan dalam pasal pembunuhan berencana," ucap Hengki.

4. Rampok harta korbannya

Kolase foto Rudolf Tobing yang bunuh teman kerjanya. Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran. Simak update faktanya.
Kolase foto Rudolf Tobing yang bunuh teman kerjanya. Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran. Simak update faktanya. (kolase Tribunnews)

Tak cuma membunuh Icha, Rudolf Tobing ternyata turut merampas sejumlah harta berharga milik korban.

Pertama-tama, pria berusia 36 tahun ini mengajak Icha ke apartemen untuk membuat konten podcast. 

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan setelah sampai di apartemen, korban dibohongi agar tangan dan kakinya diikat oleh kabel tis sebagai kebutuhan konten podcast.

Dalam keadaan tangan dan kaki terikat, pelaku lalu bertanya dengan nada ancaman kepada Icha perihal apakah korban memilih berteman dengan Rudolf atau sosok H.

H adalah pria yang sangat dimusuhi Rudolf dan sempat menjadi target utama pembunuhan.

"Pelaku menyampaikan kepada korban kamu akan ada di kubu mana? Saya atau H? Dan dijawab korban di bagian kamu," kata Panjiyoga kepada wartawan, Sabtu (22/10/2022).

Dia meminta Icha mengirimkan sejumlah uang kepadanya sebagai modal untuk membunuh sosok H.

"Pelaku berbicara dengan korban kamu harus membantu saya dengan cara kamu memberikan saya sejumlah uang untuk membantu saya menghabisi saudara H," jelas Panjiyoga.

"Di situlah pelaku mentransfer uang dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Lalu pelaku juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved