Putri Candrawathi Bercanda Saat Sidang Disorot Pakar Mikro Ekspresi: Bisa Berpura-pura atau Lupa

SURYA.co.id | JAKARTA - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tampak sempat bercanda dengan kuasa hukumnya ketika sedang menjalani sidang eksepsi atas dakwaan pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamis (20/10/2022). 

Pada sidang sebelumnya Senin (17/10/2022), Putri Candrawathi menjalani sidang degan menangis dan menunduk saat di hadapan majelis hakim.

Tiga ekspresi berbeda dari Putri itu menjadi bahan sorotan, termasuk oleh pakar mikro ekspresi, Kirdi Putra ikut menganalisanya.

Seperti diketahui, Putri merupakan satu dari lima tersangka pembunuhan berencana Brigadir J. 

Selain Putri, empat tersangka lainnya adalah Ferdy Sambo, Bripka Ricky rizal alias Bripka RR, Richard Eliezer alias Bharada E dan asisten rumah tangganya Kuat Maruf.

Kelima tersangka tersebut terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun.

Kasus pembunuhan Brigadir J di rumah jenderal Ferdy Sambo pun mengguncan institusi Polri hingga menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah Putri Candrawathi yang mengaku mendapat pelecehan dari Brigadir J saat berada di rumah Magelang, Jawa Tengah.

Meskipun, hingga hari ini belum diketahui kebenaran dugaan pelecehan tersebut. 

Apalagi, Bareskrim sudah menghentikan laporan dugaan pelecehan tersebut karena dianggap tidak ada unsur pidana.

Kini, momen-momen Putri Candrawathi menjalani sidang pun tak luput dari sorotan, termasuk saat momen bercanda dengan kuasa hukumnya.

Kirdi menyoroti momen bercanda itu dan membandingkannya dengan pernyataan pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah yang mengatakan kliennya dalam kondisi trauma berat dan depresi.

Kirdi mengatakan seseorang yang sedang depresi tidak melulu menunjukkan ekspresi yang muram sepanjang waktu.

“Sebagai manusia itu bisa sedih, bisa marah, bisa takut, bisa bahagia. Dalam beberapa kondisi, bisa saja dia tertawa, kemudian ingat lagi, dia sedih lagi,” kata Kirdi dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, .

Kirdi tak bisa memastikan ekspresi Putri Candrawati saat sidang karena mengenakan masker.

Tetapi, momen bercanda Putri dengan kuasa hukumnya bisa diterjemahkan dalam beberapa asumsi.

“Bisa diterjemahkan bahwa dia ternyata pura-pura, atau saat ini depresi, atau sedang lupa,” terangnya.

Kirdi klalu menyinggung soal ekspresi Putri yang sempat menangis di sidang pembacaan dakwaan.

Diketahui, Putri menangis saat peristiwa di Magelang diceritakan.

Kirdi menilai tangisan Putri tidak semata-mata dapat dinilai sebagai trauma karena adanya peristiwa pelecehan.

Mengingat, pelecehan tersebut juga masih abu-abu dan belum diketahui kebenarannya.

“Ketika dakwaan dibacakan dan diceritakan peristiwa pelecehan, itu kan kalau dia menangis dan dia trauma, asumsinya pelecehan itu memang terjadi,” papar Kirdi Putra.

“Bagaimana kalau misalnya ada cerita lain yang belum terbuka, pelecehan tidak terjadi, maka menangisnya kenapa? Bisa jadi menangisnya karena dia diminta mengakui kejadian yang tidak dia lakukan,” tambahnya.

Selain itu, Putri Candrawathi lebih banyak menunduk dalam sidang.

Menurut Kirdi, gestur tersebut merupakan salah satu cara seseorang untuk menghindari pandangan orang lain atau menyembunyikan ekspresi.

“Menunduk itu artinya itu menghindari paparan visual, "Saya ingin menghindari orang lain melihat saya", atau "Saya ingin menghindari melihat orang lain karena bisa membuat ter-trigger". Atau, "Saya tidak ingin orang mengetahui kondisi saya sebenarnya seperti apa",” jelas Kirdi.

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pakar Mikro Ekspresi Analisa Sikap Putri Candrawathi di Sidang: Menangis, Bercanda Hingga Menunduk