Tragedi Arema vs Persebaya

Komnas HAM Datangi Manajemen Arema FC, Dalami Keterangan Terkait Tragedi Kanjuruhan

Komnas HAM mendatangi kantor Arema FC untuk meminta keterangan dari pihak manajemen klub Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Kukuh Kurniawan
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam saat mendatangi kantor Arema FC yang terletak di Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jumat (21/10/2022) siang. 

SURYA.CO.ID, MALANG - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi kantor Arema FC yang terletak di Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jumat (21/10/2022) siang.

Kedatangannya tersebut dilakukan, dalam rangka meminta keterangan dari pihak manajemen klub Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan.

Selain meminta keterangan dari pihak manajemen Arema FC, ia juga kembali memperdalam keterangan  dari Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.

Baca juga: Korban Meninggal ke 134 Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Minta Diusut Tuntas Seadil-adilnya

Suasana pemakaman korban tragedi Kanjuruhan, Reivano Dwi Afriansyah di pemakaman umum Desa Ngebruk, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jumat (21/10/2022).
Suasana pemakaman korban tragedi Kanjuruhan, Reivano Dwi Afriansyah di pemakaman umum Desa Ngebruk, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jumat (21/10/2022). (SURYA.CO.ID/Erwin Wicaksono)

"Sebenarnya, kami meminta keterangan kepada pihak manajemen Arema FC. Memang tadi ada Pak Haris dan Pak Suko juga ada. Untuk dua orang tersebut, kami perdalam lagi keterangannya karena sebelumnya kami telah meminta keterangan mereka," ujarnya kepada SURYA.CO.ID.

Dirinya menjelaskan, ada beberapa poin yang ditanyakan kepada pihak manajemen Arema FC.

"Yang pertama, kami mendalami apa yang sudah kami dapatkan informasinya terkait hubungan antara PSSI dan klub, PT LIB dan klub serta apa hubungan broadcaster dengan klub,"

"Lalu yang berikutnya, terkait regulasi yang dibuat oleh PSSI maupun regulasi yang diadopsi dari FIFA itu bagaimana distribusinya. Misalnya soal regulasi safety dan security itu, apakah juga ada workshop-nya di internal klub dan sebagainya itu kami dalami," bebernya.

Dirinya mengungkapkan, keterangan-keterangan tersebut sangatlah penting untuk mengungkap tragedi Kanjuruhan, khususnya dari sisi manajemen penyelenggaraan sepak bola.

"Kami ingin lihat sebenarnya, tata kelola penyelenggaraaan sepak bola ini seperti apa. Apakah aturan-aturan itu telah disampaikan PSSI kepada manajemen klub. Termasuk memastikan bagaimana perangkat pertandingan seperti Panpel, Security Officer (SO) dalam relasi dengan PSSI, apakah memiliki sertifikasi dan akreditasi atau tidak," ungkapnya.

Choirul Anam juga menambahkan, bahwa pihaknya berupaya membuat hasil laporan dari peristiwa tragedi Kanjuruhan dengan menganalisa secara luas.

Sehingga diharapkan, Komnas HAM dapat menemukan siapa pihak yang paling bertanggung jawab dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kami melihat spektrum tragedi Kanjuruhan ini secara luas, siapa yang bertanggungjawabnya lebih luas dan itu kami dalami," tambahnya.

Nantinya, hasil laporan Komnas HAM tersebut akan direkomendasikan kepada berbagai pihak terkait.

"Semuanya, semua pihak, kalau FIFA memang penting untuk direkomendasikan kita rekomendasikan, termasuk pihak kepolisian untuk penegakan hukum, serta juga termasuk rekomendasi untuk pergantian orang (pergantian orang di tubuh institusi)," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved