Tragedi Arema vs Persebaya
Korban Meninggal ke 134 Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Minta Diusut Tuntas Seadil-adilnya
Sempat berjuang dengan kondisi koma di ICU RSSA Kota Malang, korban tragedi Kanjuruhan Reivano Dwi Afriansyah meninggal dunia pada Jumat (21/10/2022)
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, MALANG - Isak tangis keluarga Reivano Dwi Afriansyah pecah saat jenazah korban Tragedi Kanjuruhan tersebut disemayamkan di tempat pemakaman umum Desa Ngebruk, Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jumat (21/10/2022).
Reivano merupakan korban tewas ke 134 dalam insiden kericuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya.
Remaja berusia 17 tahun ini menghembuskan nafas usai berjuang dengan kondisi koma di ICU RSSA Kota Malang.
Arif Yulianto, ayah kandung Reivano mengaku ikhlas meratapi kepergian anak keduanya tersebut untuk selama-lamanya.
"Saya ikhlas menerima kepergian anak saya. Namun untuk tragedi ini mohon agar diusut tuntas seadil-adilnya," terang Arif usai pemakaman.
Arif tampak begitu syok mendengar kabar anaknya menjadi salah satu korban Tragedi Kanjuruhan. Ia mengaku awalnya tidak mengetahui jika anaknya tersebut hendak menonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
"Percakapan terakhir dengan anak saya ketika hari Sabtu itu, mau saya bawa ke bengkel motornya karena harus diservis," ungkap Arif.
Hati Arif semakin berdebar lantaran tak kunjung mendapat kabar dari anaknya saat pertandingan usai. Awalnya Arif mencoba berpikir positif, namun akhirnya Arif semakin gelisah.
"Dari awal pertandingan kok gak pulang-pulang. Tak pikir mungkin sedang rame, mungkin macet atau bagaimana. Tapi tak tunggu sampai jam 11-12 malam kok ga pulang, di situ saya mulai gelisah," ujarnya.
Arif pun kemudian menghubungi perangkat desa. Semakin gelisah, Arif lalu mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk mencari anaknya. Tercengang melihat banyaknya korban di stadion, membuat Arif pergi ke RS Hasta Husada Kepanjen. Di situlah Arif menemukan anaknya yang sedang kritis.
"Hingga akhirnya dibawa ke RSSA Kota Malang selama 21 hari," ucapnya.
Selama Reivano dirawat di rumah sakit, perasaan Arif selalu diselimuti kegelisahan. Ia terus menanti kabar baik dari anaknya yang sedang koma.
"Saya terus-terusan kaget karena selalu menanti kabar anak saya. Shock sekali saat itu dan sampai saat ini," paparnya sembari menundukkan kepala.
Arif sempat semringah saat hari ke 10 mendengar kabar baik dari anaknya tersebut. Kondisi Reivano saat itu sempat membaik. Namun, takdir berkata lain. Di hari perawatan ke 21, Reivano meninggal dunia dengan patah tulang di bagian lengan kanan.
"Anak saya ada bengkak di bagian kepala ada pendarahan begitu," akunya.
Terakhir, Arif mengenang anaknya tersebut sebagai sosok yang baik dan tak banyak bicara.
"Hiburannya ngopi nongkrong sama main game. Saya juga terus mengamatinya anak saya sosok yang pendiam," kenang Arif.
korban tragedi Kanjuruhan
tragedi Kanjuruhan
Kabupaten Malang
Reivano Dwi Afriansyah
Arema FC Vs Persebaya
Dua Balita Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Terus Menanyakan Ibunya |
![]() |
---|
Hingga Kini Bagas Satria Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Bisa Berjalan |
![]() |
---|
Gadis 17 Tahun Korban Tragedi Kanjuruhan Berjuang Sembuh dari Hilang Ingatan |
![]() |
---|
3 Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Minta Bebas saat Sidang di PN Surabaya, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Tim Kuasa Hukum Korban Kanjuruhan Enggan Datang di Sidang |
![]() |
---|