Berita Lumajang
Peringati Hari Santri, Suasana di Lingkungan Pemkab Lumajang Laksana Ponpes
Memperingati Hari Santri, setelan pakaian kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lumajang pada Kamis (20/10/2022) ini terlihat unik.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Setelan pakaian kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lumajang pada Kamis (20/10/2022) ini terlihat unik.
Mereka ngantor mengenakan pakaian ala santri. Laki-laki mengenakan sarung dan songkok, sedangkan busana muslimah bagi ASN perempuan.
Kekompakan ASN menggunakan busana muslim ini membuat suasana Pemkab Lumajang seperti pondok pesantren (Ponpes).
Rupanya, ASN berpenampilan seperti itu memang untuk menyambut peringatan Hari Santri setiap tanggal 22 Oktober. Itu artinya, Hari Santri tak hanya diperingati di wilayah ponpes saja. Lingkungan dinas pemerintahan pun rupanya tak mau ketinggalan memeriahkannya.
Sekretaris Daerah Lumajang, Agus Triyono mengatakan, tujuan memeringati Hari Santri juga dalam rangka merawat sejarah. Sebab, kiprah santri ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Sarung kan tradisi santri. Biar tidak hilang, kami ikut melestarikan itu," ujarnya.
Peringatan Hari Santri, kata Agus, telah tertuang dalam surat edaran Nomor : 800/248/427.27.2022. Anjuran mengenakan dresscode ala santri itu berlaku hingga Jumat (21/10).
"Sesuai instruksi Pak Bupati, ASN di lingkungan Pemkab Lumajang yang beragama lain atau non-Muslim tidak wajib menggunakan busana tersebut, namun diminta untuk menyesuaikan saja," katanya.
Selain di lingkungan Pemkab Lumajang, rupanya anjuran mengenakan busana ala santri juga diterapkan di Kantor DPRD Lumajang. Banyak anggota dewan mengenakan sarung dengan warna-warna mencolok.
Kebanyakan anggota dewan itu mengaku nyaman. Pakaian ala santri bisa memberikan satu spirit nasionalisme. Terutama dalam hal mengingat perjuangan ulama mengusir penjajah dari Tanah Air.