Tragedi Arema vs Persebaya

Ini Temuan TGIPF saat Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ada yang Alami Pendarahan di Dalam Mata

trauma dan luka efek dari insiden tersebut masih dirasakan para korban hingga sekarang.

Penulis: Dya Ayu | Editor: irwan sy
TGIPF
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mendatangi korban luka tragedi Kanjuruhan di Malang. 

Berita Malang

SURYA.co.id | MALANG - Sepekan sudah tragedi Kanjuruhan berlalu, namun trauma dan luka efek dari insiden tersebut masih dirasakan para korban hingga sekarang.

Saat Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tiba di Malang dan datang ke sejumlah korban tragedi Kanjuruhan, TGIPF menemukan fakta banyak korban mengalami pendarahan dalam mata, sesak nafas dan batuk-batuk akibat gas air mata.

Fakta ini didapat saat TGIPF mendatangi rumah sejumlah korban luka tragedi Kanjuruhan.

“Ada korban usia 14 tahun yang mengalami pendarahan dalam mata, sesak napas, dan batuk-batuk. Retina matanya sampai detik ini tidak ada warna putihnya. Kami juga menemui dua bersaudara di mana sang adik mengalami pendarahan dalam mata dan kakaknya sampai detik ini masih batuk dan sesak napas,” kata Akmal Marhali, salah seorang anggota TGIPF, Minggu (9/10/2022).

“Kami juga menemui remaja 16 tahun yang juga mengalami pendarahan dalam mata serta luka luka di kaki dan pinggang akibat terinjak-injak. Sementara Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, kaki dan tangan patah. Semua gara-gara gas air mata,” tambahnya.

Lebih lanjut Akmal mengatakan, saat ini korban yang mengalami luka ringan sebanyak 507 orang, luka sedang 45 orang, dan luka berat sebanyak 23 orang.

Sementara korban yang masih menjalani rawat inap sebanyak 36 orang.

“Para korban luka harus menjalani perawatan intensif. Bukan cuma soal luka jasmani, tapi juga luka rohani. Trauma healing menjadi salah satu yang menghantui. Karena itu, pihak-pihak terkait harus memberikan perhatian khusus. Karena mereka korban hidup pastinya akan mengalami guncangan psikologis yang perlu pendampingan agar bisa menjalani hidup dengan normal,” jelasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved