Persebaya Surabaya
CERITA Leo Lelis dalam Baracuda Usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya: Ungkap Rasa Terima Kasih
Pemain asing Persbaya Surabaya, Leo Lelis ungkap ceritanya di dalam Barracuda pada laga melawan Arema FC.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Musahadah
SURYA.co.id, - Pemain asing Persbaya Surabaya, Leo Lelis ungkap ceritanya di dalam Barracuda pada laga melawan Arema FC.
Seperti diketahui, Pemain Persebaya Surabaya mendapatkan keamanan ekstra pada laga Derby Jatim melawan Arema FC pada Sabtu (1/10) lalu.
Offisial dan pemain harus berangkat ke stadion menggunakan pengawalan dari pihak kepolisian, serta menggunakan mobil Barracuda.
Peertandingan yang berhasil dimenangkan oleh pasukan Aji Santoso dengan skor 2-3 itu sayangnya harus berujung dengan sebuah tragedi.
Sebanyak 131 suporter Aremania harus meregang nyawa usai pertandingan saat itu.
Baca juga: JAWABAN Mahfud MD Diminta Tanda Tangan Petisi Iwan Bule Mundur dari PSSI Imbas Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Persebaya Surabaya Kehilangan Marselino Ferdinan Lagi? Agenda TC Timnas U-20 Menanti
Baca juga: UPDATE Nasib 6 Tersangka Tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan: Penyidikan Ditangani Polda Jatim
Kondisi usai pertandingan ricuh pun mewarnai pengamanan pemain Persebaya yang baru selesai bertanding.

Pemain asing Persebaya Surabaya, Leo Lelis menjadi satu dari tiga pencetak gol Bajul Ijo malam itu.
Eks bek Persiraja Banda Aceh itu mengungkapkan ucapan terima kasih pada polisi yang mengamankan ia bersama rekan-rekannya.
"Ya polisi melindungi kita dengan nyawa mereka"
"Meski diluar begitu banyak ancaman, kita merasa tetap aman melewati semua peritiwa di dalam Barracuda"
"Saya Berdoa kepada tuhan, situasi seperti ini tidak terjadi lagi dalam sepakbola dimanapun, kapanpun"
"Aku ingin mengambil momen ini untuk berterima kasih kepada Polisi karena mereka melindungi kami dengan nyawanya. Kita disini hari ini masih hidup tentu karena mereka. Terima Kasih"
Adapun kemenangan melawan Arema FC pada Derby Jatim membuat Persebaya menjauh dari zona merah.
Leo Lelis dkk saat ini bertengger di posisi ke-10 dengan total 13 poin.
Sementara Arema FC yang menelan kekalahan masih mempunyai 14 poin dan tepat berada di atas posisi Persebaya.
Cerita Marselino Ferdinan
Para pemain dan tim Persebaya tak bisa lama-lama di ruang ganti setelah wasit meniup peluit panjang tanda laga Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai, Sabtu 1 Oktober 2022.
Kala itu, Arema FC selaku tuan rumah takluk 2-3 dari Bajul Ijo.
Kekalahan tersebut disebut awal kericuhan di lapangan hingga polisi menembakkan gas air mata ke arah penjuru tribun.
Belakangan, imbas gas air mata dan tak dibukanya pintu keluar stadion disebut-sebut membuat para suporter berdesakan ingin keluar.
Ribuan orang berdesakan membuat di antara mereka kehabisan oksigen hingga jatuh dan terinjak-injak suporter lainnya.
Lantas bagaima ketegangan yang dialami para pemain Persebaya setelah berhasil keluar dari stadion.
Berikut kesaksian Marselino yang berada di mobil barracuda polisi.
"Selesai peluit akhir langsung masuk locker room, kami lari, langsung cepat-cepat ganti baju, ganti pakaian. Setelah itu kami langsung lari ke barracuda," cerita Marselino.
"Habis itu kami diblokade, gak bisa keluar sama Aremania. Jadi, kami menunggu di sana sekitar dua jam semuanya. Baru bisa keluar dari stadion," tambahnya.
Karena barracuda yang ia tumpangi berada di posisi paling depan, Marselino akui melihat secara jelas kerusuhan yang dilakukan suporter Arema FC untuk menghalau laju kendaraan barracuda.
Akibat situasi tidak terkendali, tim Persebaya kendarai barracuda dari Stadion Kanjuruhan langsung ke Surabaya, tidak lagi mampir di hotel tempat pemain Persebaya menginap.
"Jadi saya lihat semuanya yang bakar-bakar, patwal yang diinjak-injak dan lain-lain. Sampat juga dilempari botol, batu," jelas pemain usia 17 tahun itu.
Meski melihat pemandangan kurang baik, Marselino menyebut ia tidak trauma.
"Kalau trauma sih enggak. Tapi saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali," pungkasnya.