Capres 2024
Anies Baswedan Kunjungi AHY, Pengamat: Peluang Besar Jadi Pasangan Capres-Cawapres 2024
Bakal capres 2024 dari Partai NasDem, Anise Baswedan hari ini dikabarkan menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Andi menilai fatsun politik Anies diuji dalam perhelatannya ke kantor DPP Partai Demokrat.
Ia menggambarkan kunjungan itu ibarat ujian pertama Partai Demokrat untuk melihat kesungguhan Anies.
“Partai Demokrat dan rakyat Indonesia sedang menantikan hal itu,” imbuhnya.
Komentar pengamat politik
Terpisah, pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan, dibanding nama lainnya seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Alasannya, posisi AHY saat ini adalah ketua umum partai politik yang bisa saja mengunci koalisi bersama NasDem, partai yang telah mendeklarasikan mendukung Anies sebagai capres 2024.
"Di atas kertas sejauh ini AHY lebih diunggulkan karena beberapa faktor. Misalnya, elektabilitas AHY di atas Andika dan Khofifah. AHY juga ketum Demokrat yamg mengunci bisa tidaknya NasDem bisa usung Anies di pilpres," kata Adi saat dihubungi Tribunnews, Kamis (6/10/2022).
Namun, Adi melihat posisi AHY rentan tergusur Andika yang sejak awal masuk radar NasDem.
Bukan tanpa alasan nama Andika belakangan menguat. Andika saat ini panglima TNi yang punya jejaring kuat dan solid dan mulai dikenal luas publik.
"Secara perlahan juga mulai terkonfirmasi sebagai sosok yang potensial maju, minimal cawapres. Andika dinilai lebih bisa melengkapi Anies yang lemah di basis minoritas dan Indonesia bagian timur dan tengah," ujar Adi.
Di sinilah, menurut Adi Prayitno, lobi Demokrat diuji di hadapan NasDem dengan mematok AHY sebagai cawapresnya Anies.
"Apakah Demokrat yang sebagai kunci bisa memajukan Anies di pilpres menerima AHY sebagai cawapres Anies. Problemnya, apakah NasDem welcome atau tidak dengan AHY? Kan di situ perdebatannya," ucapnya.
Lebih lanjut, perlahan nama khofifah mulai memudar karena dinilai tak terlalu kuat di Jawa Timur, tergantikan dengan nama Andika yang tiba-tiba menyeruak kuat dikaitkan berpasangan Anies.
"Bahkan belakangan nama Sandi juga mulai muncul yang digadang potensial mendampingi Anies. Meski Sandi punya bekal elektabilitas, tapi mengingat posisi Sandi yg berada di blok pemerintah, rasa-rasanya kedua pasangan ini sulit disatukan," katanya.