Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya
Tak Mau Mundur dari PSSI Imbas Tragedi Arema vs Persebaya, Iwan Bule Masih di Malang dan Lakukan Ini
Tuntutan agar Mochammad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari Ketua Umum PSSI, rupanya ditolak oleh sang empunya.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Tuntutan agar Mochammad Iriawan alias Iwan Bule mundur dari Ketua Umum PSSI, rupanya ditolak oleh sang empunya.
Iwan Bule dinilai turut bertanggung jawab atas Tragedi Arema vs Persebaya yang menewaskan 131 orang di Stadion Kanjuruhan Malang.
Hal itu disebabkan oleh carut marut aturan sepak bola Indonesia sat dipimpin oleh Iwan Bule.
Baca juga: KESEDIHAN Ibu Korban Tragedi Arema vs Persebaya Tumpah di Hadapan Jenderal Dudung: Masih Belum Kuat
Permintaan mundur Mochamad Iriawan datang dari Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso dan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
Sugeng Teguh Santoso mengatakan, Mochamad Iriawan harus memunculkan sikap tanggung jawabnya dengan menyatakan mundur darikursi Ketua PSSI.
Sedangkan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menilai pengunduran diri Mochamad Iriawan merupakan bentuk tanggung jawab dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Lantas bagimana respons Mochamad Iriawan atas desakan untuk mundur dari Ketua PSSI?
Mochamad Iriawan menolak melepas posisi Ketua Umum PSSI.
Iwan Bule -pangilan Mochamad Iriawan bertekad mengawal pengusutan kerusuhan di Kanjuruhan sampai tuntas.
Ia malah meminta untuk menyampaikan salam kepada para warganet yang tak sedikit menyuarakan tuntun mundur tersebut.
"Salam buat netizen ya," terang Iwan Bule.
Mochamad Iriawan menolak untuk meninggalkan posisinya sebagai Ketua Umum PSSI.
Menurutnya, ia sudah melakukan tanggung jawab dengan tetap di Malang.
"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti ini sekarang (di Malang)," ungkap Iwan Bule dikutip dari BolaSport.com.
"Ini bentu pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum," sambungnya.
Di mata Iwan Bule, pilihan untuk mundur malah akan menunjukkan bentuk lari dari tanggung jawab.
Ia bertekad mengawal pengusutan kerusuhan di Kanjuruhan sampai tuntas.
"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja," ujar Iwan Bule.
"Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya."
"Di Malang sampai selesai," lanjutnya.
Baca juga: NAWAITU Perdamaian Persebaya dan Arema FC Usai Tragedi Kanjuruhan, Ram Surahman: Waktu yang Menguji
Kegiatan Iwan Bule saat di Malang
Melansir Kompas.com, Iwan Bule terus berada di Malang sebagai bagian dari kapasitasnya sebagai Ketua Umum PSSI setelah tragedi yang merenggut 131 nyawa usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 Arema FC melawan Persebaya itu.
Selama di Malang, Iwan Bule beberapa kali datang ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Daftar kegiatannya mulai dari mendampingi pejabat pemerintahan dari pusat hingga menemani kedatangan Presiden Joko Widodo, Rabu (5/9/2022) siang.
Pada Kamis (6/10/2022) siang ia datang bersama Komisi Disiplin Erwin Tobing berkeliling stadion yang dipakai sebagai homebase tim berjuluk Singo Edan itu.
"Banyak kekurangannya, single seat yang belum ada, kemudian tribune berdiri itu nantinya enggak boleh," kata pria yang biasa disapa Iwan Bule.
Selain itu, Mochamad Iriawan juga beberapa kali melakukan kunjungan ke rumah duka.
Beberapa hari terakhir ia bersama manajemen Arema FC datang ke rumah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan.
"Saya mengunjungi rumah korban, sekadar memberikan duka yang dalam dari saya dan federasi itu pasti. Karena semua sudah tertangani termasuk yang di rumah sakit," kata pria berusia 60 tahun tersebut.
"Berikutnya, tentu nanti segera akan kami rumuskan untuk pola berikutnya antara semua pihak terkait. Hari ini rapat di Menpora, koordinatornya Pak Menpora tapi saya masih ada di sini."
"Saya ingin melihat secara pasti yang ada di Kanjuruhan ini," pungkasnya.
Baca juga: Donasi BTS ARMY Indonesia untuk Korban Tragedi Arema vs Persebaya Akan Disebarkan, Total Rp 447 Juta
Aremania Minta Keadilan
Doa bersama kembali digelar oleh Aremania pasca tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang telah menewaskan ratusan jiwa, Sabtu (1/10/2022).
Kali ini doa bersama dipusatkan di Balaikota Kota Malang (Alun-Alun Tugu) Aremania menghidupkan lilin dan menyanyikan yel-yel Arema, Rabu (5/10/2022) malam.
Isak tangis dari Aremania dan Aremanita pun pecah saat mereka mengheningkan cipta untuk para korban.
Setelah itu, doa bersama lintas bersama pun dilakukan secara bersama-sama.
Doa bersama diakhiri, dengan tabur bunga yang dilakukan Aremania, bersama dengan manajemen Arema FC di depan Balaikota Malang.
Musisi Anto Baret yang hadir dalam doa bersama tersebut menyapa Aremania dengan slogan 'Slogan Salam Satu Jiwa'.
Dia mengajak Aremania untuk mendoakan para korban tragedi Kanjuruhan di malam itu.
"Malam ini, selama tujuh hari nanti. Kita (Aremania) masih berduka. Kita dinginkan pikiran kita. Kita jernihkan hati kita untuk mendoakan para korban," ucapnya.
Dihadapan Aremania pula, Anto Baret menyampaikan pesan-pesan atas tragedi Kanjuruhan ini.
Dia menuntut keadilan, atas peristiwa yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya di Sabtu Malam itu (1/10/2022).
Penyanyi jalanan itu juga berjanji, akan mengawal Tragedi Kanjuruhan ini sampai mati.
"Sampai mati pun saya akan mengawal kasus ini. Jangan sampai ada fakta-fakta yang disembunyikan. Terus kita kawal. Karena tujuan kita sama, yaitu meminta keadilan," tandasnya.
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id