Berita Surabaya

Dindik Kota Surabaya Imbau Sekolah Tak Lakukan Kegiatan di Kawasan Potensi Rawan Bencana

Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengimbau satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP untuk tak melakukan kegiatan di luar Kota Suraba

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/aflahul abidin
Foto Ilustrasi siswa sekolah dasar 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya mengimbau satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, hingga SMP untuk tak melakukan kegiatan di luar Kota Surabaya.

Utamanya di daerah rawan bencana, seperti pegunungan, tepi pantai/pesisir, lereng pegunungan yang rawan longsor dan banjir bandang.

Imbauan tersebut dikeluarkan Kepala Dindik Kota Surabaya, Yusuf Masruh nelalui surat edaran nomor 421/21200/436.7.1/2022 pada 1 Oktober 2022.

Dalam edaran itu, Yusuf menerangkan jika imbauan dilakukan menanggapi data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang menyatakan terdapat beberapa wilayah dan daerah berpotensi hujan lebat, angin kencang dan kilat di wilayah Provinsi Jawa Timur.

"Kami mengimbau agar siswa segera pulang kerumah setelah kegiatan belajar mengajar selesai," ujarnya, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Plumpang Tuban, Tak Hanya Menjual, Ia Juga Beri Fasilitas Ini

Tak hanya itu, Yusuf juga mengimbau agar siswa tidak berteduh di bawah pohon, bangunan yang rampuh dan papa reklame jika terjadi hujan.

Terakhir, surat edaran tersebut juga meminta siswa agar tidak bermain digorong-gorong, waduk, sungai, tambak, baik untuk berenang ataupun memancing.

Menanggapi imbauan tersebut, Kepala SMPN 40 Surabaya, Eko Widayani mengungkapkan jika hal tersebut untuk menjaga kondusivitas dan keamanan siswa setelah kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Saat ini tidak ada kegiatan atau program yang melibatkan aktifitas diluar sekolah apalagi diluar Kota Surabaya. Dan insha Allah (jika ada kegiatan) di dalam kota Surabaya fasilitas penunjang pembelajaran di taman-taman sudah terlengkapi," urainya.

Eko juga menerangkan, biasanya program outing kelas memang dilakukan di akhir bulan usai penilaian tengah semester (PTS).

Namun, kegiatan tersebut terhenti sejak pandemi dan belum terprogramkan kembali.

Sehingga pihaknya saat ini masih fokus untuk kegiatan PTS dan kegiatan disekitaran sekolah.

"Seluruh kegiatan termasuk pramuka, pengembangan diri dan ekstrakulikuler seluruhnya dilakukan di lingkungan sekolah," tandasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved