Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya

SOSOK Polisi Bentak Aremania yang Minta Tak Tembak Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Ini Videonya

Ini sosok polisi yang membentak Aremania saat diingatkan untuk tidak menembakkan gas air mata ke penonton saat tragedi Arema vs Persebaya, Sabtu.

Editor: Musahadah
kolase twitter
Ini sosok oknum polisi yang membentak Aremania saat diingatkan agar tak menembak gas air mata. Video momen ini viral di media sosial. 

Menurut pengakuan I, polisi masih menembakkan gas air mata di luar Stadion Kanjuruhan.

Tembakan tersebut pun, kata I, membuat penonton semakin panik.

“Di luar stadion pun ada tembakan gas air mata dan itu benar-benar chaos. Banyak teman-teman yang tidak terima,” katanya

Video Tendangan Kungfu Oknum TNI

tangkap layar video oknum TNI tendang suporter (kiri) dan Jenderal Andika Perkasa (kanan). Simak rangkuman fakta Oknum TNI Tendang Suporter di Tragedi Arema vs Persebaya.
tangkap layar video oknum TNI tendang suporter (kiri) dan Jenderal Andika Perkasa (kanan). Simak rangkuman fakta Oknum TNI Tendang Suporter di Tragedi Arema vs Persebaya. (kolase Kompas TV dan youtube)

Sebuah video seorang aparat mengeluarkan tendangan kunfu saat tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi obyek penyelidikan Komnas HAM.

Komnas HAM menyebut ada indikasi pelanggaran HAM dialami Aremania pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Dalam tragedi itu, ratusan Aremania tewas.

Ditambah lagi adanya video yang beredar di medsos ketika oknum TNI menendang Aremania hingga tersungkur.

Terkait hal itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menuturkan indikasi pelanggaran HAM memang terlihat dalam insiden itu.

“Kami akan telusuri objektivitasnya seperti apa. Kalau di video yang tersebar diberbagai kalangan memang juga ada tindak kekerasan,"

"Untuk itu kami berharap beberapa hari kedepan seluruh pihak bisa tranparan ke kami termasuk polisi dan TNI,” kata Choirul Anam, Senin (3/10/2022) di Malang.

“Kekerasan memang terjadi melakui video yang tersebar, ada yang ditendang ada yang kena kungfu. Tentu semua juga melihat,” tambahnya.

Selain itu soal gas air mata yang ditembakkan petugas kepolisian ke arah tribun, pihak Komnas HAM mengaku masih akan melakukan penelusuran lebih dalam.

Namun Choirul Anam tak menampik jika adanya gas air mata membuat situasi semakin genting.

“Soal penggunaan gas air mata kami sedang telusuri. Kami lihat anatomi stadion pasca pertandingan seperti apa. Agar melihat secara objektif,"

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved