Tragedi Arema vs Persebaya Surabaya

DESAKAN Copot Kapolda Jatim Kian Kencang Imbas Tragedi Arema vs Persebaya, Ini Kata Tokoh Malang

Pencopotan Kapolres Malang dan 9 komandan Brimob akibat tragedi Arema vs Persebaya tak membuat Aremania puas. Desak Kapolda Jatim dicopot juga.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Musahadah
SURYA.co.id/PURWANTO
Kapten Tim Arema FC Johan Ahmat Farizi berdoa menghadap tribun suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (3/10/2022). Terbaru, Aremania mendesak Kapolda Jatim dicopot sebagai imbas tragedi Arema vs Persebaya. 

SURYA.co.id - Pencopotan Kapolres Malang dan 9 komandan Brimob akibat tragedi Arema vs Persebaya di stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) tak membuat Aremania puas.

Aremania mendesak Kapolda Jatim Irjen NIco Afinta ikut dicopot sebagai pertanggungjawaban atas tragedi Arema vs Persebaya yang memakan ratusan korban jiwa. 

Menurut salah satu Aremania, Dadang Indarto, seorang aparat di bawah tidak akan melakukan hal konyol tanpa ada arahan saat tragedi Arema vs Persebaya.

"Pimpinan pasti yang bertanggung jawab. Saat ini informasinya Kapolda sedang diperiksa. Semoga ada kejelasan," katanya kepada surya.co.id, Senin (3/10/2022). 

Dadang mengakui mencopot jabatan, dan dipindah tugas bukanlah sebuah solusi, namun harus dilakukan.

Baca juga: DAFTAR 14 Pelajar Kota Malang Korban Tewas Tragedi Arema vs Persebaya, Ibu: Keluar Darah Telinganya

Menurutnya yang lebih penting adalah mengusut tuntas penyebab kematian ratusan Aremania saat pertandingan Arema vs Persebaya. 

"Copot pindah tugas itu bukan solusi. Anehnya, kenapa aparat harus melakukan tindakan, sampai-sampai meregang nyawa Aremania," ujarnya.

Dadang menjelaskan, saat insiden terjadi, aparat menembakkan gas air mata secara serentak ke arah tribun ekonomi.

Hal ini yang menjadi penyebab, jatuhnya korban jiwa dari para suporter.

Terpisah, Mohammad Supriyadi, Katua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Jatim yang juga Ketua Ikatan Alumni Universitas Widyagama Malang (Ikawiga) meminta Kapolri untuk segera mencopot Kapolda Jawa Timur.

Dikatakan, kejadian ini membuat institusi Polri tidak dipercaya publik dalam melakukan pengamanan.

Apalagi pertandingan seperti sepak bola yang semua persiapannya sudah dilakukan  jauh-hari sebelum hari H.

"Kapolda Jatim tidak punya rasa sensitifitas di tengah Polri lagi berbenah untuk mengembalikan kepercayaan publik," kata dia dalam rilisnya, Senin (3/10/2022). 

Menurutnya, kejadian ini diduga kelalaian pihak keamanan yang kurang mengantisipasi terjadinya tragedi tersebut.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved