Tragedi Arema vs Persebaya
Pemain Arema FC Bakal Takziah ke Rumah Aremania yang Meninggal di Tragedi Kanjuruhan
Presiden klub Arema FC Gilang Widya Pramana mengungkapkan, 30 pemain Arema FC dibagi menjadi beberapa kelompok untuk datang ke rumah korban meninggal
Penulis: Dya Ayu | Editor: Fatkhul Alami
Komentar PSSI
PT LIB selaku operator kompetisi tanah air kini tengah mendapat sorotan.
Hal ini lantaran ditolaknya permintaan perubahan jam kick off laga Arema FC Vs Persebaya malam hari menjadi sore hari, yang diminta Panpel Arema FC dan pihak kepolisian, jauh sebelum pertandingan digelar, Sabtu (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan Malang, yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang karena berakhir ricuh.
Seperti diketahui, Panpel Arema FC mengirimkan surat soal ini pada PT LIB pada 12 September setelah mendapat arahan dari Polres Malang, kemudian Polres Malang juga mengirimkan surat untuk memperkuat permintaan Panpel Arema FC pada 18 September 2022. Keesokan harinya tepatnya 19 September surat itu dibalas oleh LIB dan berisi menolak perubahan jadwal kick off.
“Kami ketahui polisi mengajukan permohonan pertandingan di sore hari. Tetapi PT LIB dan Panpel kemudian berdiskusi terjadi kesepemahanan bersama tetap digelar malam hari," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, Senin (3/10/2022).
Lebih lanjut Yunus Nusi mengatakan, kesepahaman itu tak lepas dari pertimbangan karena bonek yang merupakan suporter Persebaya tidak datang ke Kanjuruhan. Sehingga LIB dan Panpel menganggap laga akan aman sentosa karena tidak ada suporter tim tamu.
"Tentu dengan beberapa persyaratan tidak menghadirkan suporter lawan atau tamu ke stadion. Dan itu yang menjadi rujukan Panpel dan LIB untuk berpikiran positif. Tidak ada rivalitas suporter karena tidak ada suporter Persebaya," ujarnya.