Tragedi Arema vs Persebaya
JANJI Jenderal Andika Perkasa Jika Ada TNI Lakukan Kekerasan Saat Tragedi Arema vs Persebaya: Pidana
Inilah janji Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa jika ada oknum TNI yang terbukti melakukan kekerasan saat tragedi Arema vs Persebaya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Siapa tahu ada penonton yang saat itu juga mengambil video yang bisa jadi bahan melengkapi investigasi dan proses hukum. (Video dikirim) Ke Puspen boleh, ke saya boleh," ujar dia.
Sebelumnya, permintaan pengusutan keterlibatan oknum prajurit TNI itu telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi terkait dengan pengusutan tragedi di Kanjuruhan, salah satunya disepakati bahwa Pemerintah meminta Jenderal Andika untuk melakukan tindakan cepat sesuai dengan aturan yang berlaku dalam mengusut kebenaran mengenai keterlibatan oknum TNI, sebagaimana terlihat dalam beberapa video yang beredar di tengah masyarakat.
“Di dalam video-video yang beredar, ada juga TNI yang nampaknya melakukan tindakan berlebih dan di luar kewenangannya.
Apakah video itu benar atau tidak, Panglima TNI akan segera meneliti dan mengumumkannya kepada kita semua,” ujar Mahfud.
Korban Diberi Santunan Presiden Rp 50 Juta
Sementara itu, Presiden Jokowi memberikan santunan Rp 50 juta untuk masing-masing korban tewas tragedi Arema vs Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
Santunan Rp 50 juta itu di luar dari bantuan yang sudah diberikan oleh pemerintah daerah hingga lembaga dan instanasi yang sudah mulai dikucurkan ke korban tragedi Arema vs Persebaya.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memastikan santunan Rp 50 juta bagi korban tewas tragedi Arema vs Persebaya akan segera dilakukan tanpa administrasi yang berbelit.
Menurut Mahfud MD, meskipun hilangnya nyawa tidak bisa dinilai dengan uang berapapun jumlahnya, namun sebagai tanda belasungkawa, Presiden perlu memberikan santunan untuk korban jiwa.
"Ini akan segera dilaksanakan, tinggal kami cocokkan data-data administrasi dengan pemda maupun lembaga-lembaga lain. Saya ingin menyampaikan salam kembali dari bapak Presiden. Mudah-mudahan santunan bapak Presiden untuk 125 korban dapat dilihat sebagi tanda empati dan kehadiran negara. Tidak dilihat jumlahnya," kata Mahfud MD dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Dijelaskan Mahfud, pihaknya akan segera meminta nama dan alamat ke pemerintah daerah setempat untuk memastikan identitas 125 korban tewas.
"Mungkin tidak akan terlalu lama. Besok atau lusa dananya akan dieksekusi. Tidak akan lama, tidak akan bertele-tele," tegasnya.
Terkait korban luka yang saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit, Mahfud MD telah memerintahkan menteri kesehatan untuk mengcover biaya untuk perawatan dan pengobatan.