Tragedi Arema vs Persebaya

Tuntutan Bonek Writers Forum Soal Tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya, Supaya Tak Ada Korban Lagi

Bonek Writers Forum menuntun semua stakeholders fokus untuk menyelesaikan permasalahan di dalam sepak bola Indonesia.

Penulis: Eko Darmoko | Editor: Adrianus Adhi
dok Bonek Writer Forum
Bonek Writer Forum (BWF) merupakan salah kelompok Bonek yang memiliki latar pendirian hingga aktivitas yang tidak biasa 

SURYA.co.id, Surabaya - Tragedi Stadion Kanjuruhan menelan ratusan korban jiwa selepas Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.

Tragedi Stadion Kanjuruhan dimulai ketika adanya ricuh Aremania dan dibalas aparat dengan menembakkan gas air mata.

Bonek Writers Forum (BWF) mendesak agar semua stakeholders fokus untuk menyelesaikan permasalahan di dalam sepak bola Indonesia.

Penghentian liga memang salah satu langkah, namun jangan lupakan akar dari permasalahan, yakni tak adanya regulasi untuk mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Selain mengucapkan duka cita mendalam atas jatuhnya korban baik suporter maupun petugas keamanan, BWF memberikan beberapa rekomendasi agar peristiwa serupa tidak terulang:

1. Mendesak DPR RI membuat pansus untuk menyelidiki peristiwa berdarah ini.

2. Mendorong pemerintah bersama DPR menyusun dan membuat UU suporter seperti di Inggris saat pemerintah dan parlemennya membuat UU usai tragedi Hillsborough.

3. Meminta PSSI bertanggungjawab atas peristiwa ini karena jatuhnya korban tewas dan luka di stadion telah berulang kali terjadi.

4. Menstandarisasi prosedur penanganan massa sepak bola oleh petugas keamanan.

5. Petugas keamanan mengikuti aturan FIFA dengan tidak lagi menggunakan gas air mata untuk mengatasi ricuh penonton di dalam stadion.

6. Announcer pertandingan wajib menyebutkan titik kumpul serta arah evakuasi sebelum laga dan sepanjang laga, dan waktu lainnya mengantisipasi kericuhan.

7. Seluruh stadion harus berkursi atau all seater stand. Tidak boleh ada lagi terrace stand atau tribun beton. Ini penting untuk menentukan dengan akurat jumlah penonton di stadion.

8. Kapasitas tiket yang dicetak hendaknya tidak full, tapi ada spare 5 persen kursi kosong untuk proses evakuasi.

9. Jam pertandingan untuk laga-laga bertensi tinggi harus digelar sore atau kalau perlu tanpa penonton.

10. Pembatasan jam tanding paling larut pukul tujuh malam, sehingga penonton tidak pulang kemalaman mengingat sistem transportasi di Indonesia belum sebagus sistem transportasi di eropa yang memungkinkan pertandingan digelar larut malam.

11. Wasit harus menghentikan pertandingan saat dari tribun ada nyanyian provokatif dan rasis dengan lirik penuh kebencian seperti ajakan pembunuhan.

Demikian beberapa rekomendasi dari BWF. Semoga stakeholders sepak bola nasional bisa bersatu dan fokus dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Tidak ada pertandingan sepak bola yang sebanding dengan nyawa. (eko darmoko)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    Klub
    D
    M
    S
    K
    GM
    GK
    -/+
    P
    1
    PSM Makasar
    34
    22
    9
    3
    63
    8
    35
    75
    2
    Persija Jakarta
    34
    20
    6
    8
    47
    11
    20
    66
    3
    Persib
    34
    19
    5
    10
    54
    25
    4
    62
    4
    Borneo
    34
    16
    9
    9
    64
    18
    24
    57
    5
    Bali United
    34
    16
    6
    12
    67
    21
    14
    54
    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved