Berita Surabaya
SMP YPPI 1 Surabaya dan Warga Manfaatkan Tanaman Gedi Jadi Produk Makanan Hingga Batik
Dari tanaman gedi ini warga sekolah memanfaatkan daunnya dengan diolah menjadi sebuah keripik hingga es krim.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Mimpi Kepala SMP Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Indonesia (YPPI) 1 Surabaya, Titris Hariyanti Utami untuk mendirikan Kampung Gedi di Jalan Donokerto, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya nampaknya akan segera terwujud.
Ia bersama guru dan siswa telah berkomitmen menjalankan program menanam tanaman gedi di lingkungan YPPI 1.
Dari tanaman gedi ini, daunnya diolah menjadi sebuah keripik hingga es krim.
"Kami pilih mengolah daun gedi ini karena memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk membantu menurunkan kolesterol karena memiliki nutrisi yang tinggi," ujar Titris kepada SURYA.co.id saat Coaching Clinic Batik D’Gedi di SMP YPPI 1 Surabaya, Jumat (30/9/2022).
Selain menjadi makanan, sekolah juga berhasil menciptakan batik bermotif daun gedi.
Bahkan, motif daun gedi ini juga sudah memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Motif gedi milik SMP YPPI 1, untuk motif sudah kami HAKI,” tegasnya.
Sementara dalam pembuatan batik gedi ini melibatkan para siswa.
Meski begitu, Titris berharap dengan membatik siswa dapat belajar tentang kesabaran dan ketelatenan.
“Karena batik itu budaya Indonesia yang mungkin tidak semua orang suka dengan proses, apalagi proses canting itu lama. Dari batik sendiri, anak-anak itu sudah belajar banyak hal. Belajar kesabaran, ketelatenan,” jelasnya.
Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti proses pembuatan batik gedi.
Bahkan, SMP YPPI 1 Surabaya memberikan pelatihan kepada puluhan ibu-ibu Kader PKK/KSH Kelurahan Kapasan Kecamatan Simokerto Kota Surabaya dengan dipandu Guru Seni, Nanang.
“Membatik ini sudah masuk kurikulum belajar di YPPI 1 Surabaya. Kami ada namanya rumah karya. Ada 3 komponen berbentuk olahan makanan, art and craft, dan literasi. Art and craft itu macam-macam, bisa batik," jelas Titris.
Sementara itu, Camat Simokerto Deddy Sjahrial Kusuma berharap pohon gedi nantinya bisa ditanam warga, dengan konsep satu rumah, satu pohon supaya terbentuk Kampung Gedi.
“Nanti kami buat sebagai ikonnya Kecamatan Simokerto, khususnya Kapasan. Di Kapasan sudah ada Pecinan. Nah, (Kampung Gedi) ini (ikon) yang kedua. Nanti kami mencoba padat karyakan di sini, nanti kami kemas, karena kemarin kami juga sudah diskusi dengan pemerintah kota,” jelas Deddy.
“Kalau dilihat hasil produknya tadi macam-macam, ada batik, olahan makanan, dan lain-lain. Nanti tinggal kami bantu pemasarannya,” tutupnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA