Kasus Ferdy Sambo

PERNYATAAN Terbaru Susno Duadji Soal Pelecehan Istri Ferdy Sambo: Putri dan Kuat, Gak Ada Artinya

Dugaan pelecehan istri Ferdy Sambo ditanggapi mantan Kabareskrim Komjen (purn) Susno Duadji. Ini katanya!

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribunnews
Mantan Kabareskrim Susno Duadji bersuara terkait isu pelecehan istri Ferdy Sambo. Menurutnya, kalau hanya pengakuan Putri dan Kuat, tak ada artinya. 

"Mengarah kepada peristiwa kesusilaan," sebut Jenderal Listyo Sigit tanpa menjelaskan lebih jauh mengenai peristiwa kesusilaan tersebut. 

Sigit hanya mengatakan, biarlah nanti hal itu terbuka di pengadilan. 

"Ada hal-hal privat yang ada teknis-teknis nanti akan disampaikan di pengadilan secara khusus. Kita hormati itu semua," kata Sigit dikutip dari kanal youtube Metro TV, Senin (19/9/2022) .

Menurut Sigit, yang paling utama saat ini adalah mengungkap peristiwa yang sesungguhnya. 

Termasuk salah satu yang menjadi penyebabnya karena kemarahan Ferdy Sambo yang kemudian memunculkan niat untuk melakukan pembunuhan brigadir J.

"Apa yang menyebabkan dia begitu marah? itu masuk dalam bagian terkait kesusilaan," tegasnya. 

Di bagian lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW)  Sugeng Teguh Santoso menyebut tidak ada pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi, namun yang ada adalah konsensual atau kesepakatan. 

Sugeng Teguh Santoso menyebut isu pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo yang disuarakan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan  itu adalah produk prakondisi. 

Prakondisi ini mulai dilakukan setelah peristiwa pembunuhan tanggal 8 Juli 2022. 

Dia lalu membeber fakta tanggal 11 Juli 2022 ketika dia dihubungi anggota DPR RI yang menyampaikan versi istri Ferdy Sambo ada pengancaman, ditegur dan menembak. 

"Bahkan dia bilang begini: Sambo itu menyesal, kenapa bukan dia sendiri yang menembak," ungkap Sugeng saat tampil di podcast Back To BDM yang tayang di youtube Harian Kompas, Sabtu (17/9/2022). 

Lalu, pada tanggal 15 Juli 2022 ada seorang komisaris besar polisi  (Kombes) meminta bertemu dia. 

"Dia anggota Satgassus menceritakan hal yang sama. Bahkan persentuhan fisiknya dikasih tahu. Dipegang kakinya, dibekap, dipakai pistol," terang Sugeng. 

Dengan fakta-fakta ini, Sugeng lalu memastikan memang ada prakondisi tentang pelecehan ini termasuk ke Komnas Perempuan dan Komnas HAM. 

Terkait pernyataan Komnas Perempuan yang menyebut ada dugaan pelecehan, menurut Sugeng memang ada basis teoritis yang dipakai yakni UU PKS. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved