JERAT PIDANA BARU Istri Ferdy Sambo, PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Rekening Brigadir J

Selain dugaan terlibat pembunuhan Brigadir J, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi terancam dijerat pidana baru mengenai pencucian uang.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jakarta
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi membuka rekening bank atas nama ajudan-ajudannya. PPATK temukan bukti transaksi mencurigakan di rekening Brigadir J yang diduga sengaja dibuat istri Ferdy Sambo. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi terancam jerat pidana baru, selain dugaan terlibat pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Istri Ferdy Sambo terancam dijerat tindak pidana pencucian uang (TPPU) money laundry  setelah ketahuan memanfaatkan rekening bank dua ajudannya, Brigadir J dan Bripka RR alias Ricky Rizal.

Seperti diketahui, istri Ferdy Sambo meminta dua ajudan itu membuka rekening untuk digelontor uang hingga ratusan juta rupiah per bulan. 

Penguasaan rekening itu terlihat jelas, setelah munculnya transaksi dari rekening atas nama Brigadir Yosua Hutabarat setelah anggota Polri itu meninggal dunia.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Pakuan, Yenti Ganarsih berharap penyidik Polri turut mendalami dugaan money laundry tersebut.

Baca juga: GARA-GARA Ferdy Sambo, Perwira Pertama Polisi Anak Anggota DPR Disidang, Ini Sosok Ipda Arsyad Daiva

"Transaksi mencurigakan dan follow the money adalah kriteria sangat penting untuk TPPU," ucap Yenti Ganarsih, pada Kamis (15/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Yenti menilai penyidik Polri mesti mendalami asal-usul uang yang masuk ke rekening atas nama Brigadir Yosua dan Bripka Ricky.

Menurut dia, nilai uang di dalam rekening itu cukup mencurigakan, sebab tidak sesuai dengan profil pendapatan anggota Polri.

Dia berharap penyidik turut menelusuri jika benar Putri Candrawathi yang menguasai rekening itu.

Sumber uang di dalam rekening itu juga dipertanyakan.

Pada rekening kedua ajudan itu cukup janggal dibandingkan dengan pendapatan rutin Sambo sebagai polisi.

"Siapa yang mengirim ke rekening ajudan? Dari mana? Yang penting justru asal-usul uang yang masuk ke rekening ADC itu," ucapnya.

Setelah itu baru dilihat untuk yang masuk itu digunakan apa.

"Karena kan ini tidak wajar, tidak sesuai profil. Gaji berapa?" ucap Yenti Dekan Fakultas Hukum Universitas Pakuan itu.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi (PPATK) turut menganalisis transaksi mencurigakan dari rekening Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang terjadi setelah dia tewas ditembak.

"Dari laporan transaksi keuangan mencurigakan yang disampaikan pihak pelapor, PPATK melakukan analisis, melakukan pemeriksaan, hasilnya disampaikan kepada penyidik," kata Humas PPATK Natsir Kongah.

Dia mengatakan, tugas PPATK sudah dilakukan. "Penyidik yang menindaklanjuti dari laporan hasil analisis yang disampaikan oleh PPATK," ucapnya, di KOMPAS TV, Kamis (15/9/2022).

Menurut Natsir, data transaksi keuangan mencurigakan dari rekening Brigadir J berpeluang menjadi bukti sebuah dugaan tindak pidana.
Namun, kata dia, itu tergantung keputusan penyidik yang menangani perkara itu.

"Bisa, bisa (jadi bukti). Itu tadi, tergantung penyidik di dalam menindaklanjuti," ucap Natsir.

Dicurigai Pengacara Brigadir J

Sebelumnya, Pengacara keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Martin Lukas Simanjuntak mencurigai ada dugaan pencucian uang oleh Ferdy Sambo.

Dugaan pencucian uang tersebut terindikasi dari pembuatan rekening baru atas nama dua ajudan Ferdy Sambo, yakni Bripka RR atau Brigadir Ricky Rizal dan Brigadir J.

Martin menyebutkan, setiap bulannya ada pengiriman uang berjumlah ratusan juta. Sementara, gaji Ferdy Sambo dipekirakan hanya Rp 30 juta per bulan. 

“Kenapa tidak rekening atas nama PC atau FS dibuat lalu diserahkan kepada Yosua.” ujar Martin dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (15/9/2022).

Martin mengungkapkan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menguasai rekening atas nama kliennya dan ajudan lain.

“Menurut studi kasus dan juga paparan LSM yang ahli di bidang pencucian uang, hal tersebut ada indikasi pencucian uang," katanya.

"Jadi harus ditelurusi, kenapa harus rekening atas nama Yosua dikuasai oleh PC dan FS, itu kan jadi pertanyaan,” curiga Martin.

Martin kemudian ditanya Presenter Sapa Indonesia Pagi Thimoty Marbun, apakah memang sudah keterangan pasti bahwa istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengendalikan rekening ajudannya.

Martin menjawab, hingga kini setidaknya sudah ada keterangan dari dua orang saksi yang memperkuat soal hal tersebut.

“Sudah ada dua keterangan saksi ya yang pertama, Bapak Erman Ummar (kuasa hukum Bripka Ricky Rizal) mengatakan bahwa kliennya dibuatkan rekening lalu rekeningnya dikuasai,” ucap Martin.

“Lalu Arman Hanis (kuasa hukum Putri Candrawathi) juga tadi kan menyampaikan hal yang sama. Nah ada asas hukum ya, unus testis nullus testis, satu saksi bukan saksi, tapi kalau sudah dua orang yang mengatakan itu sudah menjadi alat bukti.”

Lebih lanjut, Martin pun mempertanyakan berapa sesungguhnya penghasilan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi per bulan.

Lantaran, lanjutnya, bisa mentransfer uang dalam jumlah ratusan juta rupiah ke rekening ajudan setiap bulannya.

“Berapa sih penghasilannya Ferdy Sambo per bulan, berapa sih penghasilannya Putri Candrawathi sebulan kok bisa mantransfer uang ratusan juta bulanan gitu ya untuk beberapa dapur, di Magelang sekian ratus juta, di Jakarta sekian ratus juta,” kata Martin.

“Setahu saya Irjen Pol itu gajinya itu 30-an juta, kok bisa biaya hidupnya besar sekali, nah ini juga kan mencimbulkan kecurigaan, boleh dong kita minta penelurusan (PPATK),” ujar Martin.

Bahkan, sambung Martin, PPATK seharusnya bukan hanya menelusuri setelah Brigadir J tewas tapi setahun ke belakang.

“Kalau bisa setahun ke belakang, karena penggunaan rekening itu sebagai anggaran rumah tangga sudah berjalan beberapa tahun,” ucap Martin.

Tak hanya itu, Martin menambahkan PPATK juga harus berani memastikan siapa pengirim uang ke sejumlah rekening ajudan Ferdy Sambo.

“Apakah benar seperti kecapnya Arman Hanis, apakah benar seperti kecapnya Bapak Erman Umar bahwa yang mentransfer itu Bu PC atau Pak FS,” kata Martin.

“Kalau saya sih curiga bukannya ya, bisa jadi jangan-jangan orang lain gitu loh, nah ini kan harus ditelusuri juga, jangan-jangan uang tersebut atau pun patut diduga diperoleh dari proses yang tidak legal, nah inilah tugas dari PPAK,”.

Alasan buka rekening pakai nama ajudan

Siasat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memanfaatkan nama Bripka RR dan Brigadir J untuk membuka rekening. Setelah kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, PPATK menemukan aliran dana di rekening.
Siasat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi memanfaatkan nama Bripka RR dan Brigadir J untuk membuka rekening. Setelah kasus pembunuhan Brigadir J mencuat, PPATK menemukan aliran dana di rekening. (Kolase Kompas.com)

Sebelumnya, pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis menyampaikan kliennya membuat rekening atas nama Bripka RR dan Brigadir J.

“Berdasarkan informasi dan keterangan dari klien kami tentang rekening, memang ada rekening yang dibuat atas nama RR dan J,” kata Arman saat dikonfirmasi, Rabu (14/9/2022).

Namun, Arman tidak merinci soal pembuatan dan isi di rekening tersebut.

Ia menyampaikan, pembuatan rekening itu ditujukan untuk keperluan rumah tangga keluarga Ferdy Sambo dan Putri.

“Yang gunanya untuk tugas masing-masing, misalnya untuk si RR itu untuk keperluan rumah tangga yang di Magelang dan rekening atas nama J itu untuk keperluan rumah tangga di Jakarta,” ucap dia.

Di sisi lain, tim kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, mengatakan, kliennya dibuatkan rekening sekitar tahun 2021, tetapi mobile banking, kartu, hingga buku rekening dikelola oleh Putri.

Ia menyebutkan, rekening yang dibuat atas nama Ricky berisikan uang untuk kebutuhan rumah tangga di rumah Magelang.

Ia tidak mengetahui secara persis nominal dalam rekening tersebut.

Namun, diduga uang dalam rekening mencapai ratusan juta rupiah.

“Tapi yang berhak melempar duit itu kan Bu PC kan. Bukan mereka (ajudan), jadi namanya aja,” ucapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Selain Kasus Pembunuhan Brigadir J, Penyidik Perlu Dalami Dugaan Pencucian Uang

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved