Berita Tulungagung

Polisi di Tulungagung Gelar Rekonstruksi Korban Kecelakaan yang Dirudapaksa Hingga Meninggal

Satreskrim Polres Tulungagung menggelar rekonstruksi dugaan korban kecelakaan lalu lintas yang menjadi korban rudapaksa hingga meninggal dunia

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Tersangka Aris Dwi Bintoro (26) memeragakan adegan saat rekonstruksi kasus rudapaksa korban kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia, di Mapolres Tulungagung, Senin (12/9/2022). 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Satreskrim Polres Tulungagung menggelar rekonstruksi dugaan korban kecelakaan lalu lintas yang menjadi korban rudapaksa, hingga akhirnya meninggal dunia, Senin (12/9/2022).

Rekonstruksi dengan tersangka Aris Dwi Bintoro (26) ini, dilaksanakan di Mapolres Tulungagung dengan alasan keamanan.

Sementara korban, almarhumah BM (30) diperankan oleh staf Satreskrim Polres Tulungagung.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Iptu Retno Pujiarsih yang memimpin rekonstruksi mengatakan, awalnya direncanakan ada 46 adegan.

Namun dalam pelaksanaannya jumlah adegan yang diperagakan menjadi 56.

"Jumlah adegan bertambah karena ada petunjuk baru. Meski demikian tidak mempengaruhi penyidikan awal," terang Retno, selepas kegiatan.

Dalam rekonstruksi ini juga diikuti dua jaksa dari Kejaksaan Negeri Tulungagung.

Lanjut Retno, penambahan adegan ini salah satunya atas petunjuk jaksa.

Misalnya ada adegan yang dijadikan satu, namun jaksa memberi petunjuk agar adegannya dipisah.

"Semuanya sudah sesuai BAP awal. Jadi tidak ada fakta baru yang belum terungkap sebelumnya," sambung Retno.

Dalam rekonstruksi ini, adegan ke-6 menggambarkan saat BM terjatuh dari motor.

Sebelumnya BM tidur di jok belakang, sambil diboncengkan oleh tersangka.

Akibat terjatuh dari motor itu, BM pingsan dan sebenarnya mengalami luka parah.

"Hasil autopsi korban mengalami patah tulang pangkal tengkorak, dan ada pendarahan di otak," ungkap Retno.

Namun saat adegan di kamar tersangka, rekonstruksi dilakukan tertutup.

Sebab adegan ini menggambarkan saat tersangka merudapaksa korban yang dalam kondisi pingsan.

Tersangka juga mencumbui korban layaknya masih dalam kondisi sehat.

"Tersangka ini mengira korban hanya pingsan biasa. Dia yakin korban akan siuman dengan sendirinya," sambung Retno.

Itulah sebabnya tersangka meninggalkan korban di kamarnya dan pergi ke bengkel untuk servis sepeda motornya yang rusak karena terjatuh sebelumnya.

Korban ditemukan masih pingsan oleh kerabat tersangka di dalam kamar tersangka.

Korban lalu dievakuasi ke RSUD dr Iskak, sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Hasil autopsi juga ditemukan cairan sperma tersangka di dalam kemaluan korban. Tersangka mengakui sekali melakukan perbuatan itu ke korban," papar Retno.

Dalam rekonstruksi ini polisi melibatkan sekurangnya 7 orang saksi.

Mereka terdiri dari kerabat tersangka yang menolong korban, tetangga tersangka dan bos korban.

Kronologis

Kejadian ini bermula saat Aris dan BM yang sudah sama-sama kenal, bertemu di sebuah warkop karaoke di Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung pada Senin (15/8/2022) dini hari.

BM lalu mengajak Aris untuk mencari makan di wilayah kota Tulungagung, berboncengan dengan Honda PCX milik Aris.

Namun karena BM ngantuk dan tidur di jok belakang sambil bersandar di pundak Aris.

Aris bermaksud membawa BM pulang ke Panjerejo, namun di dekat Simpang Empat Jepun sepeda motor mereka terjatuh.

Aris beralasan ada truk yang mendahului dan menyerempet roda depan motornya hingga membuatnya tak bisa menguasai kendaraan.

Karena kecelakaan itu BM pingsan, namun Aris tetap berusaha membawanya dengan sepeda motor.

Sampai di Simpang Empat Bus Nggoling, sekitar 400 meter dari lokasi kecelakaan, Aris minta tolong orang tak dikenal untuk memegangi BM.

Dengan berboncengan tiga, mereka membawa BM ke rumah Aris dan memasukkannya ke dalam kamar.

Aris sempat mengantar orang asing itu kembali di depan kampus UIN Tulungagung.

Aris lalu pulang dan melakukan rudapaksa pada BM yang masih dalam keadaan pingsan.

Saat pukul 07.30 WIB, Aris pergi ke bengkel untuk memperbaiki sepeda motornya yang rusak.

Saat ia tidak ada di rumah, BM dievakuasi oleh N, kerabatnya ke RSUD dr Iskak.

Namun BM akhirnya meninggal dunia pada Selasa (16/8/2022) pagi.

Kejadian ini lalu dilaporkan suami BM, RW (43) ke Polres Tulungagung.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved