Berita Sidoarjo
Festival Literasi Sidoarjo Raih Rekor MURI, Pelajar dan Guru Lahirkan 15.812 Karya Buku
Di Sidoarjo, Pelajar SD sampai SMP serta para pengajar telah membuat karya hasil literasi berbentuk buku. Hasilnya, ada sebanyak 15.812 karya buku.
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Literasi harus jadi gerakan masif. Khususnya di lingkungan sekolah. Karena, hasil survei dari Program for International Student Assessment (PISA) memperlihatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah.
UNESCO sendiri menyebutkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang gemar membaca.
“Tidak ada alasan lagi, gerakan literasi harus digiatkan kembali,” kata Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) di sela acara puncak Festival Literasi Sidoarjo 2022, Kamis (8/9/2022).
Menuru Gus Muhdlor, budaya membaca berkaitan erat dengan kemajuan suatu peradaban. Kemajuan teknologi maupun digitalisasi diperoleh dari buku yang menjadi sumber ilmu pengetahuan. Oleh karenanya budaya budaya literasi harus dikuatkan.
Gus Muhdlor meminta gerakan literasi harus menjadi gerakan nyata. Produk literasi harus nyata.
Di Sidoarjo, Pelajar SD sampai SMP serta para pengajar telah membuat karya hasil literasi berbentuk buku.
Jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Ada sebanyak 15.812 karya buku yang dihasilkan para pelajar dan guru di Sidoarjo.
Prestasi itu dicatatkan dalam rekor Indonesia MURI atas rekor penulisan karya sastra bertema kearifan lokal oleh pelajar terbanyak. Jumlahnya 13.508 pelajar.
Rekor MURI tersebut dianugerahkan kepada Bupati Sidoarjo serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo.
"Hari ini kita bisa memecahkan rekor MURI terkait rekor penulisan karya dari anak SD, SMP serta pengajar di Seluruh Sidoarjo sebanyak kurang lebih 15 ribu lebih buku. Ini luar biasa," ucap Gus Muhdlor.
Produktivitas di bidang literasi sangat penting, lanjutnya, sehingga program-program seperti ini harus ditingkatkan. Hal itu untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.
Generasi masa depan perlu dibekali dengan SDM yang mumpuni untuk menuju Indonesia emas 2045. Bekal itu dapat diperoleh dari penguatan gerakan literasi.
"Ini yang harus kita dorong, kita jadikan repeat (ulang) setiap hari, repeat-nya harus banyak sehingga menjadi kebiasaan bagi mereka (generasi masa depan) untuk senang membaca,"ujarnya.
Bupati Gus Muhdlor mengaku akan terus mendorong gerakan itu semakin menyebar di Kabupaten Sidoarjo. Peningkatan produktifitas pendidikan juga diharapkannya dilakukan insan pendidikan.
Inovasi-inovasi harus terus dilakukan. Guru harus dapat berubah. Jangan terjebak pada rutinitas normal. Namun harus mampu menghadirkan inovasi-inovasi baru bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sidoarjo.