Berita Surabaya

Saat Siswa SMA Lakukan Praktek Ukur pH di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Puluhan siswa kelas XI untuk melakukan praktek mengukur pH di Kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Penulis: Zainal Arif | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/zainal arif
Siswa kelas XI SMA Katolik Frateran Surabaya melakukan praktek mengukur PH di Kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Senin (5/9/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - SMA Katolik Frateran Surabaya mengajak puluhan siswa kelas XI untuk melakukan praktek mengukur pH di Kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Senin (5/9/2022).

Mereka melakukan praktik mengukur pH dari sampel yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti bubuk pengembang (baking powder), soda kue, jeruk nipis, tomat, air kelapa dan lain sebagainya.

Dengan dipandu Dosen Kimia UKWMS, Elisabeth Catherina Widjajakusuma, para siswa terlihat antusias dalam melakukan pengukuran pH guna mengetahui nilai pH suatu larutan.

Dalam pengukuran pH, siswa menggunakan alat Indikator Universal dan pH Meter.

"Kami menggunakan alat Indikator Universal dengan ketelitian pH 1, selain itu kami juga mencoba mengukur dengan pH meter karena kami butuh ketelitian lebih tinggi untuk melihat efek pengenceran pada pH dan bagaimana cara kerja larutan penyangga," ujar Elisabeth.

Secara bergiliran mereka mencoba mengukur pH dari sampel-sampel yang ada. Mereka diharapkan dapat membedakan bahan makanan yang bersifat asam atau basa.

"Asam atau basa ini penting diketahui, contoh dalam bidang kesehatan, saat pasien sedang sakit asam lambung maka biasanya mengkonsumsi obat maag dari bahan-bahan seperti magnesium hidroksida yang memiliki sifat basa. Padahal air kelapa bisa menjadi alternatif karena mengandung pH yang bersifat basa," ungkapnya.

Tak hanya mengukur pH, siswa SMA Katolik Frateran juga belajar untuk mengetahui efek pengenceran pH pada larutan (naik atau turun) hingga melihat larutan penyangga dapat mempertahankan pH.

"Karena dalam tubuh manusia memiliki sistem larutan penyangga," imbuhnya.

Satu diantaranya siswa, Emelyn Joyvania Mardyanto mengaku senang mendapat pengalaman praktik bersama dosen UKWMS.

"Ini pengalaman yang pertama praktik diluar sekolah, kami juga sudah lama tidak praktek karena adanya Pandemi. Kami jadi belajar bagaimana menentukan nilai pH asam atau basa," ujarnya.

Kepala SMA Katolik Frateran Surabaya, Fr Wilhelmus Sura BHK S Pd MM menyatakan komitmennya untuk terus melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi guna memfasilitasi siswa serta mensukseskan program Merdeka Belajar.

"Disini (UKWMS) siswa dapat mengukur pH dengan menggunakan alat yang canggih agar hasil yang lebih akurat. Berbeda dengan pH Universal harus mencocok warna sesuai dengan penglihatan mata sehingga kurang valid," tutupnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved