Berita Jember
Rakor Pengendalian Inflasi, Bupati Jember Beberkan 10 Kebijakan untuk Cegah Kepanikan Masyarakat
Keberadaan kecamatan sadar inflasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat sampai ke pelosok desa supaya menjadi konsumen cerda
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, JEMBER - Pemkab Jember menggelar pertemuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jember, Kamis (1/9/2022). Pertemuan yang digelar di Pendapa Bupati Jember Wahyawibawagraha itu sekaligus menindaklanjuti rapat jarak jauh dengan pihak Kementerian Dalam Negeri perihal pengendalian inflasi.
Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan, semua pemerintah daerah di seluruh Indonesia diminta bersiap dan mengambil sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi.
"Karena di tengah gejolak harga minyak dunia, inflasi akan terus membayangi. Meskipun di Bulan Agustus kemarin, khusus untuk Kabupaten Jember mengalami deflasi, namun kita semua tetap harus mengambil langkah-langkah dan kebijakan untuk mengendalikan inflasi," ujar Hendy membuka pertemuan tersebut.
Pertemuan TPID itu diikuti oleh lintas sektor antara lain dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Polres Jember, Kodim 0824 Jember, Pertamina, Hiswanamigas, Bulog, Kejari, PN Jember, juga semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Jember.
"Hari ini saya tandatangani SK TPID, sehingga langsung bisa bekerja. Dengan langkah yang diambil oleh TPID Jember, diharapkan tidak sampai terjadi kepanikan di masyarakat," imbuh Hendy.
Apalagi saat ini di tengah kabar rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Meskipun tidak jadi, bahkan beberapa jenis BBM turun. Namun semuanya harus tetap diantisipasi," tegas Hendy.
Setelah Bupati Hendy menyampaikan pengantar, para pejabat dari sejumlah pihak di TPID menyampaikan paparan mereka. Seperti Kepala BI Jember Yukon Afrinaldo, Kepala BPS Jember Arif Joko Sutejo, Dandim 0824 Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Ketua Hiswanamigas eks Karesidenan Besuki dan Lumajang Supratigto, Sales Branch Manager Area V Malang Agung Surya Pranata, juga Kepala Bulog Jember Ahmad Mustari.
Setelah mendengarkan paparan mereka, Bupati Hendy kemudian menyampaikan langkah pengendalian inflasi Kabupaten Jember.
Bupati Hendy menyebut ada 10 solusi pengendalian inflasi di Kabupaten Jember. Ke-10 solusi itu adalah komunikasi publik, pengaktifan TPID, pengaktifan Satgas Pangan, BBM subsidi tepat sasaran, gerakan hemat energi, gerakan tanam pangan cepat panen, kerjasama antar daerah (KAD), intensifikasi jaring pengaman sosial, informasi angka inflasi secara berkala, sinergi semua stakeholder.
"Komunikasi publik ini penting, bagaimana memberi informasi secara soft sehingga tidak sampai membuat kepanikan, bahkan sampai timbul panic buying," ujar Hendy.
Terkait TPID, ia menegaskan sudah meneken SK untuk TPID Kabupaten Jember. TPID ini di dalamnya ada sejumlah OPD di Pemkab Jember.
"Semua OPD harus membuat program yang bisa mengendalikan inflasi. Termasuk penyerapan anggaran secara maksimal. Termasuk percepatan pembayaran, karena APBD harus menjadi pengungkit ekonomi, perputaran uang," tegasnya.
Kepada pihak kecamatan, Hendy meminta mereka juga menjadi kecamatan sadar inflasi. Nantinya, bakal ada orangtua asuh dari sejumlah OPD ke kecamatan. Keberadaan kecamatan sadar inflasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat sampai ke pelosok desa supaya menjadi konsumen cerdas sehingga bisa turut mengendalikan inflasi. ****