Surya Militer

DIDUKUNG PENUH Jenderal Andika Perkasa, Resimen Mahasiswa Akan Dilibatkan Kegiatan Bersama TNI

Pelibatan Resimen Mahasiswa (Menwa) dalam kegiatan bersama TNI mendapat dukungan penuh dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa Saat bertemu dengan perwakilan Menwa. Resimen Mahasiswa Akan Dilibatkan Kegiatan Bersama TNI. 

SURYA.co.id - Pelibatan Resimen Mahasiswa (Menwa) dalam kegiatan bersama TNI mendapat dukungan penuh dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Hal ini tampak dalam pertemuan Jenderal Andika Perkasa dengan Komandan Komando Nasional Resimen Mahasiswa Ahmad Riza Patria.

Jenderal Andika Perkasa menyatakan mendukung keterlibatan Menwa dalam berbagai kegiatan sebagai salah satu komponen pertahanan rakyat semesta.

“Secara pribadi, saya sangat mendukung,” kata Andika Perkasa, dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Menurut Jenderal Andika, jika mengacu pada berbagai negara maju, seperti Amerika Serikat, yang terpenting bagi anggota pleton adalah loyalitas.

“Bukan hanya baris-berbaris, tetapi sebagai anggota pleton, apakah dia memiliki loyalitas terhadap komandan pletonnya." ujar Andika.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Riza mengungkapkan bahwa audiensi dengan Panglima TNI bertujuan untuk mempertegas peran menwa dalam menjaga kedaulatan bangsa.

“Audiensi ini bertujuan untuk terus meningkatkan pelibatan Menwa sebagai kekuatan cadangan pertahanan nasional.

Harapan kami, kami ingin agar Panglima TNI menjadi leading sector Gerakan Wajib Bela Negara,” ucap Riza.

Ia pun menyatakan bahwa Menwa siap untuk dibina langsung oleh jajaran TNI dalam rangka memberikan kesadaran bagi generasi muda agar terhindar dari berbagai paham radikalisme.

Berikut video selengkapnya: LINK

Jenderal Andika Perkasa Dukung Penuh Pendidikan Indonesia

Dalam tayangan lain, Jenderal Andika Perkasa berjanji akan mendukung penuh rencana untuk memajukan Pendidikan di Indonesia.

Bahkan, Jenderal Andika Perkasa juga akan mengerahkan pasukannya untuk hal itu.

Ia mendukung keterlibatan personel TNI dalam memajukan pendidikan Indonesia di berbagai daerah, termasuk daerah yang tertinggal, terdepan, terluar, atau daerah yang sedang dalam konflik.

"Kalau pendidikan, saya akan dukung penuh keterlibatan personel TNI,” kata Andika Perkasa yang dikutip Surya Militer dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Ia mengungkapkan bahwa institusi TNI sudah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan.

Oleh karena itu, ketika pihak Universitas Pertamina menemui Andika dan membahas terkait pengajuan kerja sama antara Universitas Pertamina dengan TNI, Andika menerima dengan tangan terbuka untuk beberapa program yang diajukan Universitas Pertamina.

Salah satu dari program yang diajukan adalah Beasiswa Ujung Negeri.

Beasiswa ini akan diberikan kepada putra atau putri daerah yang berprestasi.

Selain itu, juga terdapat beasiswa untuk putra atau putri personel TNI yang berprestasi.

"Segera kita (TNI dan Universitas Pertamina) susun perencanaan kerja sama Beasiswa Ujung Negeri ini,” kata Andika.

Bagi Andika, pendidikan adalah jendela utama untuk melihat dunia dan mengubah masa depan untuk menjadi lebih baik.

Dengan demikian, ia akan melibatkan personel TNI yang berada di seluruh Indonesia untuk membantu dan menyosialisasikan program beasiswa ini guna memajukan pendidikan bangsa.

"Nanti kami akan kirim ke semua (personel), termasuk ke mereka yang sedang bertugas di daerah yang tertinggal, terluar, atau yang sedang dalam konflik.

Nanti (Universitas Pertamina) bikin video pendek, ya,” kata Andika.

Lebih lanjut, Andika memandang bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang bagi setiap individu sehingga sangat disayangkan jika terlewatkan.

Berikut video selengkapnya: LINK

Pertemuan Jenderal Andika Perkasa dan Militer Amerika Disorot

Di tayangan sebelumnya, Pertemuan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark Milley, ramai jadi sorotan.

Hal ini lantaran pertemuan tersebut sempat membicarakan tentang aksi militer China yang agresif.

Milley mengatakan, militer China menjadi jauh lebih agresif dan berbahaya selama lima tahun terakhir, sebagaimana dilansir Associated Press, Minggu (24/7/2022).

Dia menuturkan, jumlah penyadapan yang dilakukan pesawat dan kapal China di kawasan Pasifik terhadap AS dan pasukan mitranya telah meningkat secara signifikan selama kurun waktu itu.

Selain itu, lanjut Milley, jumlah interaksi yang tidak aman juga telah meningkat.

“Pesannya adalah militer China, di udara dan di laut, telah menjadi jauh lebih agresif dan terasa lebih agresif di wilayah tertentu ini,” kata Milley.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jenderal TNI Andika Perkasa Terima Panglima Angkatan Bersenjata AS, Ini Kata Moeldoko'.

Milley juga menyebut Indonesia adalah negara penting bagi AS, Asia Tenggara, Asia, dan seluruh dunia.

Ia mengatakan, dari dua per tiga perdagangan internasional melewati wilayah pasifik dan sebagian besar datang lewat jalur laut di Indonesia.

Miley berharap, US Army dan TNI dapat bahu-membahu dengan tujuan yang sama yaitu kebebasan.

“Salah satu kepentingan AS sebagai kekuatan di Pasifik adalah kami yakin kebebasan di Pasifik dan kami yakin itu juga kepentingan Indonesia,” ungkap dia.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, pertemuan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Mark Milley kemarin, Minggu (24/7/2022) adalah hal yang wajar.

Moeldoko mengatakan, pertemuan antarpanglima angkatan bersenjata diperlukan demi memperkuat komunikasi agar kedua negara semakin bersahabat.

"Itu hal yang biasa, forum-forum people to people, pertemuan antarpanglima itu hal yang wajar karena di situ perlunya memperkuat komunikasi sehingga persahabatan itu dari waktu ke waktu semakin baik," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin.

Mantan panglima TNI itu menyebutkan, pihak Indonesia pun seringkali berkunjung ke panglima negara lain untuk menyampaikan sikap Indonesia dalam menghadapi situasi global.

"Itu biasa kita lakukan seperti itu agar negara lain juga paham bahwa Indonesia punya sikap dalam melihat situasi lingkungan seperti apa, itu biasa kita lakukan seperti itu," kata Moeldoko.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved