TAK MAIN-MAIN, Pesulap Merah Temui Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI usai Disebut Memecah Belah Umat
Tak terima disebut memecah belah umat, Pesulap Merah alias Marcel Radhival langsung menemui Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI
SURYA.CO.ID - Tak terima disebut memecah belah umat, Pesulap Merah alias Marcel Radhival langsung menemui Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Dr Endang Mintarja.
Kepada Wakil Sekretaris Komisi Fakta MUI ini lah Pesulap Merah mempertanyakan pendapatnya mengenai aksinya membongkar trik-trik perdukunan yang berkedok agama.
Langkah Pesulap Merah itu dilakukan setelah dia mendengar kritikan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Munawwir Alqosimi yang menyebut dia memecah belah umat.
Anggota MUI Buya Munawwir menyebut dampak buruk yang terjadi atas perbuatan yang dilakukan oleh Marcel membongkar trik perdukunan dan dia menyarankan untuk fokus pada kegiatan sulapnya.
Tak sepakat dikatakan hal itu, Marcel pun bertanya ke KH Endang Mintarja.
Baca juga: NIAT BAIK Pesulap Merah dan Berujung Seteru dengan Gus Samsudin, Tak Takut Meski Dilaporkan Polisi
KH Endang Mintarja yang juga salah satu pimpinan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah ini justru menganggap apa yang dilakukan Marcel sesuai dan selaras dengan sabda Rasulallah SAW.
"Aksi penipuan, tipu-tipu apalagi untuk mengambil keuntungan tidak dianggap umatnya Rasulallah. Siapa yang menipu-nipu apalagi membodohi kaum muslimin, maka dia bukan bagian dari umat Rasulallah," katanya.
Menurut Endang, aksi yang dilakukan Marcel paling tidak bisa meminimalisir aksi penipuan berkedok agama.
"Dan tentu ini selaras dengan apa yang diupayakan guru, kiai agar umat lebih cerdas menjadi lebih bijak dan menguatkan tauhid," katanya.
Dijelaskan Endang, perdukunan yang memasukkan unsur-unsur mistis atau berhubungan dengan jin-jin itu dilarang keras dalam agama Islam.
Dia menyebut salah satu ayat di Surat Jin yang menyebut orang-orang yang meminta perlindungan dan bantuan jin-jin untuk memohon perlindungan pertolongan tidak ada gunanya, kecuali menambah dosa-dosanya.
"Ini teramsuk dosa besar apabila meminta perlindungan selain Allah SWT.
Seharusnya itu dianggap hiburan saja, tidak masuk ke ranah keyakinan dan keagamaan. Kami sepenuhnya mendukung hal ini," tandasnya.