Berita Lumajang

Ditutup Tahun 2018, Ternyata Eks Lokalisasi Bebekan Lumajang Masih Buka Saat Dirazia Satpol PP

Praktik bisnis esek-esek terselubung di kawasan eks Lokalisasi Bebekan terbongkar setelah Satpol PP Lumajang menggelar razia, 9 orang diringkus.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Petugas Satpol PP memeriksa 9 orang yang diringkus hasil razia di kawasan eks Lokalisasi Bebekan di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir, Lumajang, Kamis (25/8/2022). 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Melintasi kawasan eks Lokalisasi Bebekan di Desa Kabuaran, Kecamatan Kunir, Lumajang, sangat mudah menjumpai rumah-rumah yang dijadikan tempat warung kopi.

Namun, dibalik itu, rupanya masih ada pemilik usaha yang berani membuka layanan esek-esek untuk pengunjung warung kopi.

Padahal, kawasan eks lokalisasi tersebut pernah ditutup pemerintah setempat tahun 2018 lalu.

Praktik bisnis esek-esekĀ  terselebutu itu terbongkar setelah Satpol PP Lumajang menggelar razia pada Kamis (25/8/2022).

Dari tempat tersebut Petugas Satpol PP Lumajang meringkus 9 orang. Mereka terdiri dari 7 pekerja seks komersial (PSK), kemudian 1 orang mucikari dan 1 orang pria hidung belang.

Informasinya, dalam razia tersebut sempat diwarnai aksi kejar-kejaran. Sejumlah PSK ada yang melarikan diri dan bersembunyi di lahan perkebunan tebu saat melihat kedatangan petugas.

Namun, ada juga cerita salah seorang PSK ditangkap usai kepergok tengah melayani tamu di dalam bilik cinta.

Kepala Satpol PP Lumajang, Matali Bilogo mengatakan, razia ini digelar dalam rangka memberantas penyakit masyarakat.

Pasalnya, banyak masyarakat yang melaporkan Bebekan kini kembali menjadi kawasan mesum. Kedoknya menggunakan cara-cara lama. Para mucikari menawarkan suguhan kopi, selanjutnya berlanjut menawarkan bisnis esek-eseknya.

"PSKnya ada asalnya dari Lumajang, namun juga ada yang dari kabupaten tetangga," kata Matali.

Matali menuturkan, semua orang yang tertangkap razia kali ini akan diserahkan ke Dinas Sosial Lumajang. Di sana mereka akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan terinfeksi penyakit kelamin atau tidak.

Selanjutnya, mereka akan dibekali keterampilan kerja agar tidak kembali terjerumus di dalam bisnis esek-esek.

Sayangnya, tindakan ini kerap kali tidak selalu berakhir baik. Banyak dari mereka yang sudah pernah tertangkap di kemudian hari kembali kepergok menjadi PSK. Setidaknya, dalam tangkapan ini ada tiga orang yang kembali terjaring.

"Alasannya banyak. Namun yang paling utama karena desakan ekonomi. Tapi ada juga yang karena terpengaruh lingkungan terdekatnya, sehingga kembali terjerumus di dunia hitam," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved