Berita Pamekasan

UMKM Pamekasan Dirikan Paguyuban Tapsiun, Demi Beri Kenyamanan Warga dan Stop Kegaduhan Karaoke

Sehingga seringkali masyarakat melempari batu ke kios yang menyetel musik dengan suara keras berikut karaoke

Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
surya/muchsin
Kenyamanan di salah satu kios PKL di Eks Stasiun KA Jalan Trunojoyo, Kelurahan Patemon, Pamekasan, Selasa (23/8/2022). 

SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Para pedagang yang tergabung UMKM di areal eks stasiun Kereta Api (KA) Jalan Trunojoyo, Kabupaten Pamekasan akhirnya sepakat membentuk Paguyuban UMKM Tapsium. Pembentukan paguyuban tersebut bertujuan mempersatukan dan menertibkan pedagang yang berjualan, serta memberi kenyamanan untuk pengunjung.

Ketua Paguyuban UMKM Tapsiun, Nur Faisal mengatakan, pembentukan paguyuban ini berangkat dari kegelisahan masyarakat sekitar lokasi, yang gerah dan terganggu dengan bisingnya suara dari sejumlah kios, yang menyediakan fasilitas karaoke.

"Karena dari 28 kios yang dibangun pemerintah untuk berjualan produk UMKM, kemudian melenceng. Hampir semua kios di sana berjualan minuman kopi dan semacamnya, termasuk menyediakan karaoke," kata Faisal kepada SURYA, Selasa (23/8/2022).

Dan sejak terbentuknya paguyuban, tidak ada lagi kios yang menyediakan karaoke. Untuk sajian musik, satu operator dikendalikan satu kios dengan volume suara kecil.

“Bagi masyarakat sekitar, volume suara karaoke di sejumlah kios itu sudah meresahkan. Sehingga seringkali masyarakat melempari batu ke kios yang menyetel musik dengan suara keras berikut karaoke. Kalau hal ini, tidak segera kami benahi, akan merugikan penghuni kios,” tambah Faisal.

Faisal yang juga Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Pamekasan, menyinggung tudingan keberadaan perempuan pemandu lagu, miras, dan konflik antar sesama pengunjung. Karena tak jarang ada pengunjung datang dari luar ke lokasi dalam kondisi mabuk, lalu membuat keributan. Salah satu pemicunya karena penyediaan karaoke.

Dijelaskan, pembentukan paguyuban ini melibatkan Camat Kota, Lurah Patemon dan tokoh masyarakat, Suroso, sebagai penasihat. “Pernah suatu ketika sesama pengunjung bentrok hingga ke jalan raya, membuat aparat Polsek Kota dan keamanan melerai kejadian itu. Dan kami berharap setelah paguyuban ini terbentuk, hal-hal seperti itu tidak terulang kembali,” ujar Faisal.

Faisal berharap, dengan terbentuknya paguyuban ini, maka tujuan Pemkab Pamekasan melalui Dinas Koperasi dan UMKM tercapai. Karena pembangunan kios-kios itu adalah untuk menumbuhkembangkan produk UMKM khas Pamekasan serta menyediakan produk dan kuliner khas Pamekasan.

Seperti keripik tette, renginang, otok, campur lorju’, rujak cingur, soto Madura, maupun makanan khas lainnya.

Suroso, yang ditunjuk sebagai salah seorang penasihat paguyuban dari unsur tokoh masyarakat mengatakan, terbentuknya paguyuban ini menandakan bahwa PKL dan pelaku UMKM tergerak untuk maju dan keberadaan mereka di lokasi itu terorganisir dan bisa bersatu. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved