Curhat dengan Presiden Jokowi, Petani di Gresik Ingin Produk Mangga Mereka Punya Nama

Berita Gresik

SURYA.co.id | GRESIK - Petani di Gresik berkesempatan ngobrol bareng Presiden Joko Widodo di saung yang berada di area perkebunan mangga, Kecamatan Panceng, Senin (22/8/2022).

Mereka ingin dibantu agar mangga Gresik bisa punya nama seperti mangga daerah lain.

Duduk bersama orang nomor satu di Indonesia didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernu Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, para petani mangga menyampaikan keluhannya.

Mangga yang dihasilkan di Desa Gedangan cukup banyak.

Mangga dengan kualitas grade A dijual dengan harga Rp 25-30 ribu per kilogramnya.

Jika kualitas di bawahnya harganya Rp 18 ribu.

Pemandangan ini berbeda saat hasil panen raya.

Mangga dijual murah, bahkan Rp 2.000 per kilogram.

Harga yang anjlok saat musim panen raya, diharapkan bisa diatasi.

Selama ini mereka memenuhi pasar dalam negeri, seperti di Jakarta dan Bandung.

Kemudian ada yang dikirim ekspor ke luar negeri.

"Mangga Gresik kurang punya nama, ingin ekspor langsung," kata salah seorang petani mangga, Nastain.

Sudono juga meminta agar Presiden Jokowi membantu agar mangganya bisa dipasarkan lebih luas, seperti halnya mangga di kota lain yang sudah punya nama dan pasar.

"Mohon dibantu pak pemasarannya," kata Sudono.

Menurut Presiden Jokowi, mangga di Gresik ini sudah tertata dengan baik.

Namun, Jokowi berharap adanya pendampingan kontrol kualitas guna memastikan kualitas produk sesuai dengan standar yang ditetapkan para pembeli.

"Saya senang kelihatan yang sudah tertanam di sini manajemennya sangat baik dan kita harapkan nanti juga ada pendampingan QC quality control dari buyer-nya sehingga level kualitasnya akan naik," ucap Jokowi.