TERKUAK 5 Pekerjaan Marcel Radhival Sebelum Jadi Pesulap Merah, dari Tukang Sosis hingga Kurir Visa
Sebelum jadi Pesulap Merah, Marcel Radhival ternyata pernah melakoni 5 pekerjaan mulai dari tukang sosis hingga kurir paspor.
SURYA.CO.ID - Sebelum viral karena berseteru dengan Gus Samsudin, Marcel Radhival alias Pesulap Merah ternyata pernah gonta ganti pekerjaan.
Marcel Radhival pernah menjadi tukang sosis hingga kurir pengantar paspor dan visa.
Marcel Radhival nekat melakoni pekerjaan itu karena terbentur kondisi keuangan keluarganya.
Seperti diketahui ekonomi keluarga Marcel terpuruk setelah sang ayah pensiun dari Polri.
Saat itu ayahnya memutuskan untuk usaha rental mobil. Ada 7 mobil yang direntalkan.
Baca juga: 4 FAKTA KELUARGA Pesulap Merah: Kakak Ustadz, Kakek Paranormal dan Ayah Purnawirawan Polri
Namun, di usaha ini sang ayah justru melakukan praktik riba yang membuatnya banyak hutang.
Dan ironisnya, tak berselang lama keluarganya akhirnya menerima akibat langsung dari praktek riba yang dijalankan.
"Punya 7 mobil habis gara-gara riba. Rumah-rumahnya juga habis. Gak punya penghasilan sama sekali," ungkap Marcel.
Rumah yang biasa ditempati akhirnya dijual Rp 350 juta.
Dari yang itu, keluarganya akhirnya bisa membayar hutang Tp 200 juta.
Namun, sisa Rp 150 juta justru habis tak terduga sebelum keluarganya membeli rumah baru yang lebih kecil.
"Beneran. riba itu di awal-awal happy, endingnya pasti abis," pesan Marcel yang sampai sekarang bertekat tidak akan melakukan riba.
Dari situ lah Marcel tergerak untuk mencari nafkah sendiri.
Berikut 5 pekerjaan yang pernah dilakoni Marcel sebelum menjadi Pesulap Merah dikutip dari video di channel youtube-nya:
1. Tukang sosis
Pekerjaan ini dilakoni Marcel saat kelas 1 SMK.
Saat itu orangtuanya buka warung sembako, jual mie ayam dan ayam bakar.
Dia pun ikut-ikutan berjualan sosis, cireng, dan nugget goreng.
"Berkat pekerjaan itu, saya dapat julukan Abang Sosis," aku Marcel di video yang diunggah 4 tahun silam.
Marcel lalu menunjukkan buku catatannya ketika masih berjualan.
Di buku itu tercatat pendapatannya setiap hari.
"Per bulan saya bisa dapat Rp 500 ribu. Lumayan bIsa beli alat sulap dari uang tersebut," akunya.
Pekerjaan itu berlangsung hingga dia kelas 3 SMK.
Namun, saat itu dia juga masih nyambi menerima job sulap.
Bahkan saat kelas 2 SMK dia sudah masuk TV melalui lomba talent yang digelar Kompas TV.
"Saya tidak menang karena main sulapnya pas-pasan," akunya.
2, Main sulap dan jadi kurir

Lulus SMK, Marcel sebenarnya ingin melanjutkan kuliah.
Namun, melihat kondisi keluarganya dia akhirnya mengurungkan niatnya karena takut memberatkan orangtuanya.
Dia lalu bertekat melakoni dunia sulap yang menjadi kesukaannya sejak kecil.
Dia ajukan proposal ke berbagai mal untuk bisa diajak menghibur sulap.
Ada sekitar 15-20 mal yang saya beri proposal, tapi cuma satu mal yang nyangkut. Itu pun budget kecil," katanya.
Setelah itu dia menjadi pengacara alias pengangguran cari-cari acara.
"Saya Kerjakan semua pekerjaan yang bisa menghasilkan duit," katanya.
Kebetulan saat itu dia punya seorang teman yang mempunyai perusahaan tour leader.
Dia diminta tolong mengantarkan paspor dan visa ke klien-kliennya.
"Sekali jalan Rp 50 ribu karena memang saat itu belum besar perusahaannya," aku Marcel.
3. Penjaga Anak
Selepas itu, Marcel lalu melamar kerja di Senayan City Mal.
Dia bekerja di sebuah tempat mainan anak-anak sebagai penjaga anak-anak.
Pekerjaan itu dilakoni beberapa bulan sebelum akhirnya dia memilih hengkang.
4. Agen asuransi
Keluar dari pekerjaan di SEnayan City Mal, Marcel ditawari teman sebagai agen asuransi.
Dia pun turun langsung ke pasar-pasar dan mal-mal untuk mencari nasabah.
"Saya muterin mal pakai jas demi menawari asuransi. Sudah muterin mal gak ada yang mau jadi nasabah," katanya.
Meski begitu Marcel mengaku banyak mendapatkan pengalaman dari pekerjaan ini, terutama ilmu marketing dan ilmu hipnotis mata terbuka.
Namun, pekerjaan itu pun hanya dilano sekitar 6 bulan sebelum akhirnya dia mundur tanpa berita.
5. Trainer atau guru sulap
Ternyata, mundurnya Marcel dari perusahaan asuransi itu karena mendapat tawaran sebagai trainer atau guru sulap.
Di sini dia mulai belajar tentang entertainment karena perusahaan ini juga membika kelas-kelas tari hingga teater.
Di sini juga dia bertemu dengan komunitas costplay yang membuatnya timbul ide untuk membuat karakter Pesulap Merah.
Setelah bekerja enam bulan, Marcel lalu keluar dan bersama temannya dia memutuskan membuat manajemen bareng untuk sulap.
"Di manajemen ini gue belajar banyak hal mulai cara berkostum dan make up hingga akhirnya memutuskan menjadi Pesulap Merah sampai saat ini," tukas Marcel.
Mubaliq yang Menyamar

Pesulap Merah Marcel Radhival kerap dijuluki sebagai mubaliq yang menyamar sebagai pesulap.
Hal ini beralasan karena dalam beberapa kesempatan Pesulap Merah kerap mengucapkan ayat-ayat Al Quran saat ditanya tentang dunia sulap dan perdukunan.
Ketika menjelaskan alasannya membongkar trik-trik perdukunan pun, Pesulap Merah beralasan takut kepada Allah SWT.
Marcel mengaku sudah dititipkan pengetahuan oleh Allah tentang banyak rahasia perdukunan.
"Kalau saya gak menyampaikan ini. Saya khawair, di kehidupan selanjutnya, Allah akan bertanya.
Baca juga: TERNYATA Ayah Pesulap Merah Purnawirawan Polri, 7 Mobil dan Rumah Terjual Habis Karena Langgar Ini
Kenapa gue sudah dititipin pengetahuan tentang rahasia perdukunan tapi banyak masyarakat yang masih percaya dukun daripada Allah.
Kalau ditanya itu gue khawatir Allah akan benci sama gue," kata Marcel dikutip dari tayangan youtube Cerita Untungs yang tayang, Jumat (5/8/2022).
Didasari hal ini lah, akhirnya Marcel bertekat memmbongkar trik-trik perdukunan baik yang berkedok agama maupun budaya.
Lalu, darimana ilmu agama yang didapat Marcel?
Ternyata jauh sebelum dikenal sebagai pesulap merah, Marcel lebih dulu mendapat sebutan ustadz.
Hal itu terjadi saat dia masih di jenjang SMP.
Dia kerap diajak sang kakak mengikuti kajian-kajian Islami.
Diakuinya, sang kakak adalah seorang ustadz sekaligus ketua yayasan radio 100 persen dakwah di Bogor.
"Jadi gue banyak tahu tentang hal-hal agama dan konsultasi dengan abang gue tersebut," katanya.
Bukan tanpa sebab Marcel belajar agama.
Dia teringat sebuah perintah Allah yang berbunyi: hai orang-orang yang beriman, masuklah Islam secara khafah.
Akhirnya dari ayat ini dia tertarik untuk mempelajari Islam secara menyeluruh.
Hal itu dilakukan Marcel hingga dia lulus agama. Bahkan di SMP dia sudah dipanggil ustadz.
Namun, ketika menginjak SMA dia, kenakalannya mulai timbul hingga dia akhirnya memilih tak mendalami agama lagi.
Dia justru tertarik mendalami dunia kipnotis yang dikenalnya saat SMP.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id