4 Skenario Omong Kosong Pembunuhan Brigadir J Dibongkar Bharada E, Atasan Beri Perintah Membunuh
Sejumlah fakta baru pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terungkap dari pengakuan Bharada E alias Richard Eliezer.
SURYA.CO.ID - Sejumlah fakta baru pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terungkap dari pengakuan Bharada E alias Richard Eliezer, tersangka kasus ini.
Pengakuan Bharada E ini membongkar misteri pembunuhan Brigair J yang sebelumnya banyak kejanggalan.
Pengakuan Bharada E terbaik fakta pembunuhan Brigadir J diungkapkan di depan pengacara barunya dan Komnas HAM.
Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan sebelumnya kliennya mengalami tekanan mental karena harus mengikuti permintaan untuk membuat skenario seolah-olah kejadiannya seperti yang diungkapkan di awal kasus ino.
"Padahal kejadiannya tidak begini, tapi (diminta) harus begitu," ungkap Deolipa Yumara dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (7/8/2022).
Baca juga: PENGAKUAN TERBARU Kuasa Hukum Bharada E Beber Daftar Nama Terlibat Penembakan Brigadir J, Siapa?
Kini, setelah didampingi Bharada E akhirnya sudah siap menceritakan apa adanya sesuai yang dialami.
Hal ini dilakukan agar dia tidak dipersangkakan terlalu buruk dan demi mendapatkan dukungan hukum yang baik.
Salah satu skenario yang akhirnya dibongkar adalah statusnya yang sebelumnya disebut sebagai pengawal pribadi, namun kenyataannya dia sopir Irjen Ferdy Sambo.
Skenario lain adanya tembakan berjarak enam meter yang dilakukan Bharada e ternyata hanya dua meter.
"Skenario terdahulu itu cerita omong kosong," ungkapnya.
Berikut skenario omong kosong yang akhirnya kini terbongkar:
1. Tembak menembak
Pengacara Bharada E lainnya, Muhammad Burhanuddin mengungkapkan fakta lain pengakuan kliennya yang bertolak belakang dengan cerita polisi di awal kasus.
Bahkan Bharada E menuliskan sendiri kronologi kejadian di atas kertas.
"Ada beberapa yang bergeser dari yang dikemukakan sebelumnya.
Di BAP terbaru, dia cerita blak-blakan," kata Burhanuddin dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (7/8/2022).
Salah satu fakta yang dikemukakakn Bharada E adalah tidak adanya tembak menembak antara Bharada E dan Bharada J.
Bahkan kejadian penembakan juga tidak di atas tangga rumah Irjen Ferdy Sambo.
Dalam tulisannya, Bharada E mengaku masih melihat Brigadir J masih hidup, dan dia ikut berbuat.
"Dia mengaku, berbuat. Dan ada pelaku lain yang terlibat," ungkap Burhanuddin.
2. Diperintah atasan
Kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengungkap ada sosok yang memerintahkan kliennya menembak Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Deolipa Yumara mengatakan sosok yang memerintahkan itu merupakan atasan Bharada E langsung saat bertugas.
"Ya dia diperintah atasannya," kata Deolipa saat dikonfirmasi awak media, Minggu (7/8/2022).
Kendati saat dipastikan atasannya yang dimaksud merupakan ajudan atau bukan, Deolipa dengan tegas membantah hal tersebut.
Deolipa menyatakan, kalau atasan yang dimaksud yakni atasan langsung yang dia jaga selama ini.
Kendati demikian, Deolipa tidak menjelaskan secara detail siapa atasan langsung yang dimaksud itu.
"Enggak, enggak (bukan ajudan), atasan langsung, atasan yang dia jaga," tutur dia.
"Ya sudah diungkapkan nama-namanya, tapi masih dalam wilayah penyidikan jadi bisa berkembang dulu lah, nanti penyidik yang akan menyampaikan semuanya secara lengkap," sambungnya.
Adapun perintahnya kata Deolipa yakni untuk melakukan tindak pidana pembunuhan.
Hanya saja, Deolipa kembali tidak menjelaskan secara rinci tindak pidana pembunuhan yang dimaksud.
"Ya perintahnya ya untuk melakukan tindak pidana pembunuhan," kata dia.
Sebelumnya Deolipa menyatakan, kliennya tidak memiliki motif atau niat untuk menembak atau membunuh Brigadir J.
"Betul (tidak ada motif untuk membunuh, red)," kata Deolipa.
Dirinya bahkan telah mengantongi siapa nama yang memerintahkan tersebut.
Hanya saja, hal itu tidak dapat diungkap mengingat saat ini masih dalam proses penyelidikan.
"Betul, betul (ada yang memerintahkan), sudah mengantongi (siapa sosoknya). (Tidak bisa disampaikan) masuk wilayah penyelidikan," tuturnya.
3. Libatkan banyak nama

Di skenario awal pembunuhan ini hanya memunculkan nama Bharada E sebagai pelaku penembakan Brigadir J.
Namun, dalam keterangan terbaru Bharada E mengungkap pihjak-pihak yang terlibar.
Muhammad Burhanuddin menyatakan, sang klien telah menyebutkan beberapa nama yang disebutkannya turut terlibat dalam insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Adapun penyebutan nama itu tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap Bharada E ke penyidik polri, Sabtu (6/8/2022) malam.
Kendati demikian, Burhanuddin masih belum dapat menjelaskan siapa saja nama yang disebutkan tersebut.
"Ya, enggak bisa (disebutkan) jangan mulai karena kan itu kepentingan penyidikan saya belum bisa publish," kata Burhanuddin saat dikonfirmasi awak media, Minggu (7/8/2022).
Dirinya hanya menegaskan kalau sang klien akan mengungkap kasus tersebut secara terang.
Tak hanya itu, dalam BAP nya, Bharada E juga menyatakan kalau dirinya bukan pelaku tunggal melainkan ada pelaku lain.
Oleh karenanya, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk mengajukan diri sebagai Justice Collaborator.
"Ya, bukan pertanyaan tersebut yang semalam waktu wawancara kita, (dia) bukan pelaku tunggal ada. ada pelaku lain juga makanya minta perlindungan LPSK," ucap Burhanuddin.
Tak hanya itu, dalam pengakuannya semalam, Bharada E juga kata Burhanuddin turut menyebutkan beberapa nama termasuk Irjen Ferdy Sambo.
Kendati begitu, Burhanuddin masih enggan membeberkan secara detail apa saja yang disampaikan oleh Bharada E dan meminta untuk menunggu keterangan lebih pasti versi Kadiv Humas Polri.
"Saya tidak bisa keluar dari mulut saya, saya tidak mau. Tapi itu sudah terang benderang, sudah disebutin di BAP posisi pas Ferdy Sambo dan sebagainya," kata dia.
4. Penodongan Putri Candrawathi
Klaim soal adanya penodongan senjata oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dibantah Komnas HAM. Kabar tersebut tidak benar.
Dari hasil pemeriksaan Komnas HAM memperoleh keterangan bahwa dugaan Brigadir J menodongkan senjata kepada Putri Candrawathi, istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, tidak terbukti.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menjelaskan bahwa Bharada E yang berada di lokasi kejadian mengaku hanya mendengar Putri Candrawathi berteriak meminta tolong.
Dalam keterangannya, lanjut Taufan, Bharada E tidak ada menyebutkan peristiwa penodongan senjata yang dilakukan Brigadir J ke arah istri Irjen Ferdy Sambo.
Menurut Taufan, istri Ferdy Sambo meminta tolong kepada Bharada E dan ajudan lain bernama Ricky.
Setelah itu, Bharada E turun dari lantai dua dan bertemu dengan Brigadir J.
“Jadi selama ini ada keterangan bahwa Yoshua sedang menodongkan senjata (ke istri Ferdy Sambo), dalam keterangan mereka ini enggak ada peristiwa itu,” kata Taufan dalam sebuah webinar yang dikutip dari Kompas.com, kemarin.
Taufan menambahkan, tidak ada saksi yang melihat Brigadir J menodongkan senjata ke istri atasannya tersebut.
Selain itu, posisi Ricky yang juga disebut menjadi saksi dalam peristiwa itu, mengaku tidak melihat secara langsung adanya peristiwa baku tembak.
Ricky, disebut Taufan, hanya melihat Brigadir J sedang mengacungkan senjata. Namun, Ricky tidak mengetahui siapa yang menjadi lawan Brigadir J.
“Jadi, saksi yang menyaksikan penodongan itu tidak ada,” ujar Taufan.
Lebih lanjut, Taufan mengatakan, hasil penelusuran Komnas HAM menemukan banyak yang tidak cocok antara keterangan saksi dan barang bukti dengan informasi yang sudah tersiar sejak awal ke publik.
Temuan lainnya, kata Taufan, hal serupa juga terjadi saat banyak berita yang mengatakan Irjen Ferdy Sambo tengah melakukan PCR di tempat lain saat peristiwa baku tembak teradi.
Ternyata, kata Taufan, hal tersebut tidak benar usai pihaknya mengetahui bahwa Sambo berangkat satu hari lebih dulu sebelum kejadian.
"Kan ternyata enggak benar begitu, Pak Sambo sudah datang duluan satu hari sebelumnya (sebelum peristiwa baku tembak). Jadi cerita ini di awal dengan kemudian berkembang atau sebelum ditelusuri itu banyak yang enggak klop," jelas Taufan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sopir dan Ajudan Istri Ferdy Sambo Ditahan, Bharada E 'Bernyanyi' Sebut Dia Menembak karena Perintah
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id