Reaksi Keras Kubu Istri Ferdy Sambo saat Tudingan Pelecehan Seksual Brigadir J Dianggap Simsalabim
udingan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo dinilai tak masuk akal oleh Saor Siagian.
SURYA.co.id | JAKARTA - Tudingan pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat terhadap istri Irjen Ferdy Sambo dinilai tak masuk akal oleh Saor Siagian, advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK)
Menurut Saor Siagian, tudingan pelecehan seksual Brigadir J seperti sulap yang simsalabim.
Hal itu beralasan setelah Saor Siagian melihat kronologi kejadian, dimana saat itu Brigadir J dan istri Irjen Ferdy Sambo baru saja pulang dari Magelang dan sudah merasa terancam.
"Simsalabim. Bagaimana orang mau dibunuh, lalu melakukan pelecehan seksual," ujar Saor dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club, TV One, Kamis (29/7/2022).
"Gak ada di dunia ini pelecehan dilakukan (jongos) anak buah dengan atasannya. Yang ada adalah kemudian atasannya," kata Saor.
Baca juga: SOSOK 7 Dokter Pengautopsi Jenazah Brigadir J dan Desakan Mahfud MD Agar Hasilnya Dibuka ke Publik
Apalagi, lanjut Saor jenis pelecehan seksual juga tidak dibeber secara jelas oleh polisi.
Karena itu, dia mendorong penyidik polisi untuk fokus dalam penganan kasus penembahan Brigadir J.
Menanggapi hal ini, kuasa hukum keluarga Irjen Ferdy Sambo, Patra M Zen meminta semua pihak mengapresiasi proses tindak lanjut dari laporan pidana istri Ferdy Sambo tentang dugaan pencabulan dan kekerasan seksual.
"Karena itu laporan, bahwa nanti itu hasilnya seperti apa, tentu kita mau tahu juga," kata Patra M Zen di acara yang sama.
Patra menganggap pernyataan yang menyebut tidak mungkin bawahan berani kepada atasan adalah pernyataan awam.
Dia membeber studi antropologi yang menyebut bahwa perempuan korban pelecehan seksual tidak mengenal latar belakang,
Artinya, bisa saja perempuan berkuasa juga menjadi korban.
"TIdak boleh ngomong begitu. Siapapun perempuan bisa jadi korban.
Korban kekerasan seksual tidak megenal latar belakang, warna kulut, sosial ekonomi.
Ketika dia menjadi korban kekerasan seksual, kita lihat sebagai korban," ujarnya dengan suara tinggi.
Patra lalu membeberkan kondisi istri Irjen Ferdy Sambo yang saat ini harus didampingi psikolog forensik.