KEIKHLASAN Kombes Pol Budhi Herdi Terima Dicopot karena Kasus Brigadir J, Sosoknya Populer di Jatim
Ini bentuk keikhlasan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menerima pencopotan dirinya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.
SURYA.CO.ID, JAKARTA - Keikhlasan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menerima pencopotan dirinya sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan tampak saat berpamitan dengan anggotanya, Jumat (22/7/2022).
Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, sebagai prajurit dan sebagai anggota Satya Haprabu dan demi merah putih serta Polri yang dicintai dia menerima kebijakan pimpinan yang menonaktifkan sebagai imbas kasus penembakan Brigadir J.
Kombes Pol Budhi Herdi Susianto percaya keputusan menonaktifkan dirinya sebagai Kapolres Jaksel diambil lewat pertimbangan panjang.
"Saya yakin perintah yang beliau keluarkan sudah melalui pertimbangan yang panjang," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu dalam video yang dikutip dari Tribun Jakarta (grup surya.co.id), Sabtu (23/7/2022).
"Semua ini hanya titipan, termasuk hidup kita di dunia ini hanya sementara. Kalau Allah berkehendak, kun fayakun apa pun yang terjadi, terjadilah," tambahnya.
Baca juga: SOSOK Brigjen Andi Rian yang Pimpin Prarekonstruksi Kasus Brigadir J, Pernah Ungkap Pembunuhan Hakim
Dalam video itu juga tampak Kombes Budhi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh anggota.
Budhi menyalami satu per satu anggota Polres Metro Jakarta Selatan.
"Selama kurang lebih kita berinteraksi 7 bulan, ada mungkin saya melakukan tingkah laku, perbuatan, tutur kata yang mungkin tidak berkenan buat rekan-rekan, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Budhi.
Dia mengungkapkan teguran yang pernah ia sampaikan kepada anggotanya adalah demi kebaikan bersama.
"Kalau saya marahi rekan-rekan, saya negur rekan-rekan, niat saya hanya ingin kita baik," ungkap Budhi.
"Mungkin rekan-rekan yang pernah saya tegur, saya marahi, mungkin merasa sudah baik. Tapi baiknya menurut yang bersangkutan. Karena dalam firman Allah juga untuk saling mengingatkan dalam hal-hal kebaikan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Penonaktifan Budhi tertuang dalam surat perintah Kapolda Metro Jaya nomor 158/VII/KEP/2002 tanggal 21 Juli tahun 2002 tentang Pelaksana tugas atau Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Jabatan Plt Kapolres Metro Jakarta Selatan kini diemban oleh Kombes Yandri Irsan yang sebelumnya bertugas sebagai Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Polda Metro Jaya.
Selain Budhi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah lebih dulu menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam.
Pencopotan Budhi menyusul pernyataannya terkait kasus penembakan Brigadir J.
Saat memberikan keterangan pers beberapa waktu lalu, Kombes Budhi yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolres Jaksel mengungkapkan baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam dipicu pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo.
Ketika itu disebutkan bahwa istri Ferdy Sambo baru saja pulang dari perjalanan luar kota dan sedang menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil tes PCR.
Istri Kadiv Propam itu kemudian beristirahat di kamar pribadinya yang berada di lantai dasar.
"Setelah berada di kamar, sambil menunggu karena lelah mungkin pulang dari luar kota, ibu (istri Ferdy Sambo) sempat tertidur," ujar Budhi, Selasa (12/7/2022).
Secara tiba-tiba, jelas Budhi, Brigadir J masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan melakukan pelecehan seksual.
"Tiba-tiba Brigadir J masuk dan kemudian melakukan pelecehan terhadap ibu," terang Kapolres.
Budhi menuturkan, istri Ferdy Sambo terkejut dengan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.
Istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu membuat Brigadir J panik.
"Saudara J membalas 'diam kamu!' sambil mengeluarkan senjata yang ada di pinggang dan menodongkan senjata ke kepala ibu Kadiv," ucap Budhi.
Bharada E dan seorang saksi berinisial K yang sedang berada di lantai 2 bergegas turun tangga mendengar teriakan meminta tolong.
"Baru separuh tangga, kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut. Saudara RE menanyakan ada apa, bukan dijawab tapi dilakukan dengan penembakan," kata Budhi.
Setelahnya, baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J tak terelakkan.
Dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Bharada E menggunakan senjata jenis Glock yang berisi 17 butir peluru.
"Kami menemukan di TKP bahwa barang bukti yang kami temukan tersisa dalam magasin tersebut 12 peluru. Artinya ada 5 peluru yang dimuntahkan atau ditembakan," ungkap Budhi.
Sementara itu, Brigadir J menggunakan senjata jenis HS berisi 16 butir peluru.
Ia disebutkan melepaskan 7 tembakan ke arah Bharada E.
Namun, dari 7 tembakan yang ditembakan, tak ada satu peluru pun yang mengenai Bharada E.
Sebaliknya, Brigadir J menderita 7 luka tembak dari 5 tembakan yang dilepaskan Bharada E.
Satu tembakan di antaranya bersarang di dada Brigadir J.
"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada RE tadi, disampaikan ada 7 luka tembak masuk. Satu proyektil bersarang di dada," ujar Budhi.
Penjelasan Kombes Budhi ini dinilai banyak kejanggalan, hingga akhirnya muncul desakan dia dicopot.
Biodata Kombes Pol Budhi Herdi Susianto

Kombes Pol Budhi Herdi Susanto merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1996.
Dia lahir pada 16 Desember 1974 dan telah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan sejak 17 Desember 2021.
Dikutip dari Tribunnews, sebelum menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan, ia juga pernah menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara pada tahun 2019.
Nama Kombes Pol BUdhi Herdi juga populer di Jatim.
Dia pernah menjabat sebagai Kapolres di beberapa wilayah seperti di Kediri pada tahun 2013 dan Mojokerto setahun berselang.
Bahkan dirinya juga sempat menjadi salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2005.
Baca juga: KESAKSIAN Perwira Pembawa Jenazah Brigadir J ke Jambi: Brigjen Hendra Kurniawan Tak Larang Buka Peti
Karier
Karier Kombes Pol Budhi Herdi Susianto di dunia kepolisian dimulai pada tahun 1997 ketika menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Ainaro di Timor-Timur pada tahun 1997.
Untuk selengkapnya berikut deretan jabatan yang pernah diemban oleh Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dikutip dari Tribun Sumsel:
- Kasat Lantas Polres Ainaro Timtim (1997)
- Kapolsek Manatuto Timtim (1999)
- Kanit Harda/Kanit curi/Kanit Serse Ekonomi Polres Metro Jakarta Selatan (2000)
- Kanit Resintel Polsek Kebayoran Baru (2001)
- Kasat Reskrim Polres Tegal (2004)
- Penyidik KPK (2005)
- Kanit Harda Polda Metro Jaya (2007)
- Kanit II Sat III Jatanras Polda Metro Jaya
- Kasat Reskrim Polres Metro Tanggerang (2009)
- Kanit IV Sat II Harda (Bangtah) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya
- Kapolsek Tanjung Priok (2010)
- KaSubbag Gasus Dagrii SSDM POLRI
- KaSubbag Mutjabpama SSDM POLRI
- Kapolres Kediri Kota Polda Jatim (2013—2014)
- Kapolres Mojokerto Polda Jatim (2014—2016)
- Kasubbag Mutjabpamenti Robinkar SSDM POLRI
- Assesor Utama Bagpenkompeten Robinkar SSDM Polri (2016—2019)
- Kapolres Metro Jakarta Utara (2019—2020)
- Kasubdit I Dittipidum Bareskrim Polri (2020)
- Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2020—2021)
- Kapolres Metro Jakarta Selatan (2021—)
Update berita lainnya di SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ikhlas Dinonaktifkan, Kombes Budhi: Semua Ini Hanya Titipan, Termasuk Hidup di Dunia Hanya Sementara