Berita Malang Raya
Genjot Pemulihan Ekonomi, Program Sepasar Pedas Terus Digencarkan Pemkot Malang
Program Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Pedas) yang diinisiasi Pemerintah Kota Malang kembali dikuatkan.
SURYA.CO.ID, MALANG - Program Sekolah Pasar Pedagang Cerdas (Sepasar Pedas) yang diinisiasi Pemerintah Kota Malang kembali dikuatkan.
Sejak dilaunching pada 2020 silam, program Sepasar Pedas ini diluncurkan untuk mengubah mindset pedagang di pasar rakyat dalam hal pengetahuan.
Penguatan program yang juga pernah meraih penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dari Kementerian PAN-RB ialah untuk mendukung Pemulihan Ekonomi di Kota Malang.
"Intinya untuk mengubah mindset pedagang dan menambah pengetahuan seluruh pedagang. Terkait bahan yang berbahaya, yang kiranya ada di sembilan bahan pokok yang ada di pasaran," ucap Sekretaris Dinas Koperasi Perindustrian dan Pedagang (Diskopindag) Kota Malang, Slamet Husnan.
Dia mengatakan, program tersebut masih berjalan setiap dua bulan sekali di setiap pasar yang sudah direvitalisasi Pemkot Malang.
Baca juga: Komisi I Desak Pemkab Pasuruan Segera Cairkan BKK Untuk Desa
Narasumber yang menjadi pemateri juga beragam. Mulai dari Dinas Kesehatan, hingga stakeholder terkait seperti UPT Metrologi (Tera Ulang) Kejaksaan Negeri (Program Jaksa Masuk Pasar, melek Hukum), Bank Indonesia dan lain sebagainya.
"Pelaksanaannya menyasar ke sejumlah pedagang. Biasanya digelar di atas pukul 10:00 WIB. Karena di waktu itu, pembeli mulai berkurang," ujarnya.
Rencananya, pada 18 Juli 2022 ini, program Sepasar Pedas akan digelar di Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang.
"Nanti di tanggal 18 ini kami ada kegiatan. Materinya dari BI dan Puskesmas Arjuno yang membahas soal pemasaran dan kesehatan," ucap Jumar Ngadiono kepala Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang.
Dia menyampaikan, bahwa program Sepasar Pedas merupakan tindak lanjut dari program revitalisasi pasar rakyat di Kota Malang.
Kata dia, setelah kondisi fisik pasar diperbarui, maka pola pikir. dan pengetahuan pedagang juga harus diperbarui.
"Perubahan yang dirasakan pedagang ini cukup banyak. Terutama terkait pelayanan, kebersihan dan lain sebagainya. Kalau pasarnya dibangun, tapi pola pikir gak dibangun ya sama saja. Yang jelas dengan Sepasar Pedas mulai banyak perubahan yang dirasakan pedagang," tandasnya. (Rifky Edgar)
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA