Berita Lumajang

Jelang Idul Adha di Tengah Wabah PMK, Di Lumajang Domba dan Kambing Paling Diminati untuk Berkurban

Banyaknya hewan ternak sapi di Lumajang yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK), kini warga lebih memilih domba atau kambing untuk berkurban.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Pedagang hewan ternak di Lumajang, menunjukkan kambing atau domba yang dijual dalam kondisi layak untuk digunakan berkurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, Selasa (5/7/2022). 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini, diprediksi sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Karena banyaknya hewan ternak sapi di Lumajang yang tertular penyakit mulut dan kuku (PMK), membuat masyarakat lebih memilih domba atau kambing yang digunakan untuk berkurban.

Kenyataan ini diakui sejumlah pedagang hewan ternak dadakan di Lumajang. Salah seorang di antaranya Solikin, pedagang ternak yang melapak di Jalan Sukodono.

Sejak lapaknya dibuka sejak seminggu lalu, Solikin mengaku, sampai sekarang sama sekali belum melayani pembelian sapi.

Menurut Solikin, karena hal tersebut membuatnya setiap hari kerap disibukkan mencari kambing ke pelosok-pelosok desa. Bahkan, terkadang harus mencari kambing atau domba sampai di kabupaten tetangga. Oleh karena itu, dia optimis tahun ini tetap bisa meraup untung maksimal.

"Sudah ada 40 kambing yang terjual. Stok sekarang tinggal 30. Makannya, ini harus cepat-cepat cari lagi karena mendekati Idul Adha pasti lebih ramai," ujarnya.

Sementara itu, Asmadi salah seorang pedagang hewan ternak dadakan di kawasan Jalan Gajah Mada mengatakan, kambing dan domba tahun ini menjadi alternatif pilihan karena harganya termasuk stabil. Harganya dari tahun ke tahun tetap di kisaran Rp 3-4 juta.

Selain itu, kambing dan domba tergolong hewan ternak yang tidak mudah terserang PMK. Untuk membuktikan hal itu, pedagang musiman sekarang banyak yang mulai menggunakan jasa pemeriksaan petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Tujuannya supaya bisa meyakinkan pembeli bahwa hewan ternak yang dijual sehat dan layak untuk dikonsumsi.

"Tidak bisa dipungkiri, sekarang pembeli lebih hati-hati memilih hewan kurban. Makanya biar pembeli yakin, biasanya surat hasil pemeriksaan ditempelkan di tempat jualan," kata Asmadi.

 
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved