Kronologi Oknum Pegawai Kantor Pos Sidikalang Usir Pelanggan, Video Viral di Medsos
Berikut kronologi kejadian video viral oknum pegawai Kantor Pos Sidikalang usir pelanggan hingga dilaporkan ke polisi berdasarkan rilis yang diterima
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, - Berikut kronologi kejadian video viral oknum pegawai Kantor Pos Sidikalang usir pelanggan hingga dilaporkan ke polisi berdasarkan rilis yang diterima Surya.co.id pada Minggu (3/7/2022)
Beberapa waktu lalu, video viral aksi arogan pegawai Kantor Pos di Sidikalang, Sumatera Utara mengehebohkan publik.
Tindakan arogan oknum pegawai Kantor Pos berinisial SB dilakukan terhadap Irwansyah Sitepu pada Kamis (30/62022) .
SB diketahui memaki-maki Irwansyah Sitepu yang mengaku hendak membayar tagihan listrik.
Aksi arogan SB pun direkam dan menjadi viral di media sosial.
Irwansyah selaku pelanggan tak terima kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Kejadian menggemparkan tersebut membuat pihak Kantor Pos meminta maaf serta memberikan klarifikasi.
Menurut Kantor Pos, oknum pegawainya berinisial SB sudah ditindak tegas dengan pencopotan dari jabatan sebagai Kepala Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang.
Pihak Kantor Pos juga turut menunggu proses di kepolisian terkait kasus ini.
Berikut kronologi kejadiannya.
Kronologi
1. Pada hari Kamis sekitar pukul 10.00 Wib ada seorang pelanggan (AMS) yang akan membeli meterai sebanyak 30 keping. Tetapi, sisa materai hanya ada stok 10 keping. Saudara AMS terkesan memaksa untuk membeli 30 keping, karena terdapat meterai di loket yang disisihkan sebanyak 60 keping. Pelanggan memaksa untuk meyerahkan meterai kepadanya tetapi petugas loket Saudari Anggun tidak mengabulkan karena meterai sebanyak 60 keping itu sudah milik orang, sudah dibayar dan akan segera diambil.
2. Kepada Sauadara AMS telah dijelaskan oleh Saudari Anggun dan Saudara Johandi (petugas loket yang turut bertugas hari itu), namun Saudara AMS bersikeras agar dilayani untuk membeli 30 meterai..
3. Mengetahui hal tersebut Saudara SB sebagai Kepala Kantor menegaskan hal yang sama. dan Saudara AMS meminta Saudara SB menunjukkan peraturan yang menjelaskan bahwa meterai bisa dipesan. Sadara SB menjelaskan bahwa peraturannya tidak tertulis. Itu hanya kebijakan untuk memudahkan pelanggan dalam pembelian meterai.
4. Saudara AMS tidak bisa menerima penjelasan itu dan terkesan memojokkan Saudara SB dan meminta Saudara IS yang kebetulan juga ada di lokasi untuk merekam video. Saudara SB keberatan dirinya direkam karena yang disampaikan sudah cukup jelas.
5. Tapi permintaan Saudara SB tidak digubris oleh Saudara IS yang terus merekam sehingga Saudara SB berusaha mengambil Handpone itu agar rekaman tersebut tidak berdurasi panjang. Saudara SB bergegas melompati meja loket dengan maksud menghentikan rekaman tersebut.
6. Saudara IS menarik Saudara SB keluar kantor namun ditolak karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saudara SB meminta Saudara AMS dan IS (yang saat itu mengaku wartawan) untuk keluar dari kantor. Saudara SB sempat meminta Saudara IS menunjukkan kartu identitas pers namun Saudara IS tidak dapat menunjukkan.
7. Selang beberapa jam Saudara IS datang kembali ke Kantor Pos Sidikalang dengan alasan akan membayar listrik. Saudara SB tidak mau melayani dan tetap meminta identitas kartu wartawannya tetapi yang bersangkutan tidak dapat menunjukkannya lalu beranjak pergi.

8. Saudara Johandi dan Saudari Anggun yang hadir di lokasi bersaksi bahwa tidak ada pemukulan dari pihak manapun walaupun Saudara IS sempat meminta untuk dipukul
Dilaporkan Polisi
Sebelumnya, kejadian viral melibatkan pegawai Kantor Pos di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dilaporkan polisi akibat memaki-maki pengunjung.
Melansir Artikel Tribunnews.com, Tindakan arogan oknum pegawai Kantor Pos berinisial SB dilakukan terhadap Irwansyah Sitepu.
Irwansyah menceritakan dirinya dimaki-maki pada Kamis (30/62022) sekira pukul 10.30 WIB.
Saat itu dirinya hendak membayar tagihan listrik ke Kantor Pos.
"Saya pergi ke kantor pos Sidikalang niat untuk membayar tagihan listrik, setibanya di sana, ketemu dengan bang Ali Marhaban Sitohang, seorang Penasihat SMSI sedang membeli materai, kepada saya abang itu mengeluh soal materai yang dibeli dibatasi, sementara menurut pengakuannya, dia melihat masih banyak materai yang tersedia", ucapnya, Jumat (1/7/2022).
Irwansyah kemudian disuruh Ali Marhaban merekam aksi tersebut dan memprotes.
Akan tetapi, SB kemudian marah - marah dan mencoba meraih handphone yang digunakan Irwansyah merekam.
"Saya yang berada di lokasi diminta bang Ali Marhaban untuk merekam. Saya merekam dan saat itu lah SB melakukan protes. Kenapa anda foto, apa hak anda memoto, tau kau UU ITeE sambil dia melompat berupaya merampas Hanphone saya, saya berusaha menyelamatkan HP saya", tuturnya.
Saat itu, diakui Irwansyah bahwa dirinya adalah seorang wartawan.
Akan tetapi, SB malah menantang Irwansyah melaporkan dirinya dan dia mengatakan silahkan diviralkan.
"Naikkan, mau koran apa kau, tampang kau aja kayak tukang sampah", kata Irwansyah menjelaskan.
"Setelah kejadian itu saya mengantar Ali Marhaban pergi keluar dari lokasi kantor pos", pungkasnya.
Irwansyah pun melaporkan SB ke Polres Dairi dengan Surat tanda terima laporan polisi itu dengan No : STTLP/ B/ 281/ VI/ 2022/ SPKT/ POLRES DAIRI/ POLDASU.
Sementara itu, menurut Ali Marhaban, dirinya mengatakan tujuan kedatangannya ke kantor Pos Sidikalang membeli materai.
"Tadi aku mau beli materai 30 buah, ternyata dibilang petugas perempuan habis, yang ada hanya 10 saja, tapi ternyata saya lihat ada stok di situ sekitar 50-an lebih materai, tapi pengakuan petugas itu sudah dipesan orang semuanya", ucapnya.
"Kemudian aku bertanya boleh rupanya dipesan orang materai di kantor pos sementara orang nya tidak ada dan mereka menjawab bisa", tambahnya.
Dijelaskan, Saat dirinya bertanya kepada petugas pelayanan kantor pos tiba tiba keluar oknum petugas kantor pos SB yang mengatakan bahwa sisa materai yang ada sudah di pesan semua.
"Udah di pesan ini semua udah dikasih uangnya samaku", ucap Ali Marhaban menirukan ucapan SB.
Ucapannya SB itu pun dijawab Ali Marhaban.
"Masak dipesan bisa, aku beli langsung gak bisa, dan tidak wajar dia SB dengan nada arogan terhadap pengunjung", ucapnya.
Ali Marhaban mengaku kecewa dengan pelayanan kantor pos.
"Padahal sebelum saya ada yang beli materai dengan jumlah banyak dan dikasih sementara saya tidak dikasih dengan alasan materai yang ada sudah di pesan semua", imbuhnya.
Diakuinya, dirinya juga mendapat perlakukan tidak wajar dari pihak kantor pos.
"Aku di dorong keluar dan menutup pintu kantor pos", sebut Ali Marhaban.
"Ini kan pelayanan publik, seharusnya pelayanan pihak kantor pos ramah dan memberikan penjelas dengan baik kepada pengunjung, bukan dengan cara arogan seperti itu", pungkasnya
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id