Irjen Mathius D Fakhiri Blak-blakan Wilayah Paling Rawan Aksi KKB Papua, Meningkat Dibanding 2021

SURYA.co.id - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membeberkan rekap aksi teror KKB Papua di berbagai wilayah.

Dari pemaparan Irjen Mathius D Fakhiri, maka tampak jelas wilayah mana yang paling rawan aksi KKB Papua.

Irjen Mathius D Fakhiri juga mengakui bahwa gangguan dari KKB Papua selama semester I mengalami peningkatan dibanding periode yang sama di 2021.

Melansir dari ANTARA, Selama semester I di 2022 memang terjadi tercatat 44 kasus gangguan KKB Papua baik itu penembakan, kontak tembak, penganiayaan, pembakaran dan perampasan senjata api.

Sedangkan di semester I 2021 tercatat 33 kasus, kata Irjen Pol Fakhiri dalam refleksi satu semester di Jayapura, Kamis.

Diakui, dari 44 kasus gangguan keamanan yang disebabkan KKB terbanyak terjadi di Kabupaten Puncak yakni 20 kasus, Pegunungan Bintang dan Nduga masing-masing lima kasus.

Kabupaten Yahukimo dan Intan Jaya masing-masing tiga kasus, sedangkan Kabupaten Puncak Jaya, Mimika, Paniai, Nabire, Jayawijaya dan Deiyai masing-masing satu kasus.

Adapun korban tercatat 12 warga sipil, tujuh anggota TNI dan seorang anggota Polri serta KKB Papua empat orang.

Pihaknya sudah berulang kali mengingatkan agar anggota yang bertugas di daerah rawan senantiasa waspada dan tidak lengah, demikian pula kepada warga sipil terutama yang berprofesi sebagai tukang ojek karena banyak di antara mereka yang menjadi korban.

"Selalu waspada dan jangan mudah terpancing karena nyawa menjadi taruhannya," ucap Irjen Pol Fakhiri berharap.

Kerahkan Pasukan untuk Antisipasi KKB Papua

Sebagai orang nomor 1 di Polda Papua, Fakhiri tentu berusaha sekuat tenaga mengamankan wilayah hukumnya dari serangan KKB Papua.

Termasuk wilayah PT Freeport Indonesia yang sering jadi target KKB Papua.

Sebelumnya, ia mendapat informasi bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) bergerak menuju kawasan tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Papua.

Menanggapi informasi itu, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, petugas gabungan telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah aksi KKB Papua.