KKB Papua

Tak Gentar dengan Kebrutalan KKB Papua, Pasukan Yonif Para Raider 328 Kostrad Beri Bantuan ke Warga

Pasukan Yonif Para Raider 328 Kostrad memberikan bantuan kepada masyarakat Intan Jaya, tak gentar dengan kebrutalan KKB Papua.

Penkostrad
Tak Gentar dengan Kebrutalan KKB Papua, Pasukan Yonif Para Raider 328 Kostrad Beri Bantuan ke Warga. 

SURYA.co.id - Tak gentar dengan kebrutalan KKB Papua, pasukan Yonif Para Raider 328 Kostrad memberikan bantuan kepada masyarakat.

Berbagai cara yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan rasa kecintaan terhadap tanah air Indonesia.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/DGH Kostrad adalah dengan memberikan bantuan berupa baju cinta tanah NKRI kepada masyarakat Gereja Tanah Putih, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Para Raider 328/DGH Kostrad Letkol Inf Vicky Heru Harsanto dalam rilis tertulisnya, di Pos Kotis di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Dansatgas Kodim Yonif Para Raider 328/DGH Kostrad Letkol Inf Vicky Heru Harsanto dalam sambutannya kepada masyarakat Gereja Tanah Putih menyampaikan, bahwa Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/DGH mendapatkan rezeki dari Tuhan untuk dibagikan kepada masyarakat Gereja Tanah Putih pada kesempatan “Minggu Berkah” dan bersama-sama mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan di Kampung Tanah Putih.

“Kami bersyukur mendapatkan rezeki dari Tuhan dan kami ingin berbagi berkah kepada saudara kami di Gereja Tanah Putih ini.

Semoga dihari minggu yang berkah ini kita semua mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Mari sama-sama kita menjaga situasi keamanan di Kampung Tanah Putih ini, Amakaniee”, ungkap Dansatgas.

Selama kegiatan berlangsung masyarakat antusias dan tertib sampai dengan selesai.

Dalam kesempatan ini Satgas Kodim Yonif Para Raider 328/DGH memberikan bantuan berupa baju cinta NKRI, buku dan alat tulis serta nasi bungkus.

Terlihat masyarakat merasa bahagia mendapatkan bantuan telah yang diberikan, ditandai dengan mereka langsung mengenakan pakaian yang diberikan sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing.

Gembala Gereja Tanah Putih Obet Bakubau mewakili masyarakat gereja menyampaikan “Kami bersyukur atas bantuan dari Yonif PR 328 Kostrad, semoga tuhan membalas kebaikan Bapak Tentara, Aamiin,”

Kebejatan KKB Papua Intan Jaya

Sebelumnya, Kelakukan bejat para anggota KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya sempat terbongkar.

Mereka tak cuma melakukan teror, tapi juga menyasar anak perempuan di bawah umur.

Hal ini diungkapkan oleh Pendeta Jupinus Wama baru-baru ini.

Baca juga: Pantas KKB Papua Ditolak Mentah-mentah Oleh Warga Asli, Tokoh Pemuda Sebut OPM Tak Murni Lagi

Ia membeberkan soal kebiadaban para anggota KKB Papua khususnya di wilayah Beoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Kata Pendeta Jupinus Wama, KBB Papua tak hanya menyerang TNI-Polri tetapi juga menyasar siapa saja yang baginya menghalang-halangi apa yang hendak dilakukan.

Tak hanya remaja, pemuda dan orang dewasa, tetapi anak-anak tak berdosa, juga diperlakukan sama kejamnya.

Bahkan anak-anak gadis dan anak-anak dibawah umur direnggut kehormatannya oleh para pria yang tergabung dalam kelompok tersebut.

Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Kesaksian Pendeta Jupinus Wama Soal KKB yang Jadi Viral: Mereka Juga Memerkosa'.

Pendeta Jupinus Wama diketahui sudah lama memberikan pelayanan kepada umat di Distrik Beoga.

Dalam masa pelayanan itulah, Pendeta Jupinus Wama menemukan banyak masalah yang membelenggu masyarakat setempat.

Dia mengungkapkan bahwa tak sedikit anak perempuan dan anak di bawah umur di wilayah itu jadi korban perbuatan tak senonoh KKB.

Anak-anak perempuan dan umumnya dibawah umur, dirudapaksa oleh para pria yang muncul dari semak belukar.

Selama ini, ungkap sang pendeta, ia bersama tokoh masyarakat tak bisa lagi mengatasi masalah yang satu ini.

Bahkan jika masalah tersebut diproses, maka masyarakat sipil lagi-lagi jadi korban.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat di Beoga tak bisa berbuat apa-apa. Mereka menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut kepada TNI dan Polri.

Ia juga berterima kasih karena TNI-Polri telah bertugas di pedalaman Papua termasuk di Distrik Beoga.

Kehadiran TNI-Polri ini, kata Pendeta Jupinus Wama, tentunya akan membawa harapan baru bagi keamanan dan kemajuan Papua.

Dalam video yang viral di media sosial, sang gembala umat ini mengungkapkan, bahwa selama ini mereka sama sekali tak dihargai lagi oleh KKB.

Pernyataan itu, katanya, bukan berarti para pendeta di Beoga dan wilayah lain di Papua, butuh penghargaan KKB.

Tapi perlakukan KKB di wilayah tersebut sama sekali tak bernorma, tak bermoral.

Bahkan pemerintah dan para tokoh masyarakat tak dianggap sama sekali oleh para pengacau itu.

Atas dasar itu, maka ia meminta TNI dan Polri senantiasa menyatu dengan masyarakat agar sama-sama memerangi KKB.

Saat ini, katanya, mayoritas penduduk di Papua mengutuk KKB, karena tindakannya amat meresahkan warga.

Ia juga mengungkapkan, bahwa KKB sangat licik. Dalam pergerakannya, KKB biasa menyerang TNI-Polri pada malam sebelum fajar menyingsing.

Sementara saat siang hari, KKB Papua melancarkan aksi bejatnya, yakni merenggut mahkota anak-anak perempuan.

Saat ini, katanya, perlakukan KKB tak bisa ditolerir. Sebab senjata yang dipanggul hanya untuk menakut-nakuti warga.

Pada bagian lain tokoh agama di Distrik Julukoma ini juga mengatakan bahwa Kampung Beoga benar-benar tercemar oleh KKB.

KKB, lanjut Pendeta Jupinus Wama, telah merusak ketentraman masyarakat. Mereka telah mengobok-obok kedamaian di Beoga.

"Saat ini semua orang marah. Masyarakat marah, tuan tanah marah, Tuhan marah.

Sekarang kami semua marah." Kata Pendeta Jupinus Wama.

Mereka juga hancurkan gedung sekolah, Puskesmas dan rumah penduduk.

Bahkan masa depan anak-anak perempuan juga hancur gegara tindakan KKB.

"Bayangkan, rumah warga hancur karena KKB. Masa depan anak-anak perempuan juga hancur karena KKB," tandasnya.

Sebagai gembala umat, katanya, ia tak sanggup menghadapi fakta yang ada.

Pihaknya berharap agar pemerintah melalui TNI-Polri jangan berhenti mengamankan pemukiman penduduk.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved