Berita Bangkalan
Tak Peduli Isi Dapodik, Para Kasek di Bangkalan Tidak Sadar Kekuasaan Sekolah Dikendalikan Operator
Hal itu dimaksudkan, agar kekuasaan di dalam sekolah tidak ditentukan operator tanpa sepengetahuan kasek maupun warga sekolah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Kasi SMA Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Bangkalan, Moh Fauzi mendorong para kepala sekolah (kasek) negeri maupun swasta untuk menggelar kegiatan ‘Sehari Bersama Dapodik’.
Hal itu dimaksudkan, agar kekuasaan di dalam sekolah tidak ditentukan operator tanpa sepengetahuan kasek maupun warga sekolah.
Imbauan itu disampaikan Fauzi di hadapan sejumlah kasek dalam Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka di Aula Kantor Cabdin Pendidikan, Jalan Soekarno-Hatta Bangkalan, Rabu (29/6/2022).
“Sekali-kali ada kegiatan Sehari Bersama Dapodik. Di situ para operator mempresentasikan semua isi yang ada di dapodik. Ini saya adopsi dari Kabupaten Pacitan, ternyata memang perlu karena selevel Wakakur (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum) tidak mengerti dapodik,” ungka Fauzi.
Fauzi menjelaskan, pihaknya berulang kali telah mengingatkan dalam setiap pertemuan bersama kasek negeri atau swasta di Kabupaten Bangkalan. Dengan harapan, para kasek serta warga sekolah tidak pasrah sepenuhnya kepada operator dapodik.
Pemantauan dapodik, lanjutnya, secara manajerial juga menjadi tugas kasek. Sehingga kasek atau warga sekolah seperti para guru dan tenaga pendidik juga turut mengetahui pekerjaan operator setiap melakukan update pengisian dapodik.
“Kalau hanya operator yang tahu, maka kekuasaan di sekolah akan ditentukan oleh operator, bukan kasek. Nah di situlah, karena selama ini yang mengisi dapodik adalah operator, dikhawatirkan kasek tidak mengerti apa yang diisi operator,” jelasnya.
Pernyataan Fauzi tidak lepas dari keterangan beberapa kasek terkait isian pada kolom Sarana dan Prasarana Dapodik yang tidak sesuai dengan kondisi fisik bangunan sekolah. Gedung sekolah disampaikan dalam dapodik dalam kondisi tidak baik, bahkan angka kerusakan mencapai 30 persen.
“Lha pihak kasek malah menyangkal bahwa kondisi gedung masih bagus. Karena Bapak-Ibu sekalian, sekali-kali tahu username dan password-nya, bukan untuk mengerjakan tetapi untuk memantau. Karena di dapodik itu sekarang sudah banyak perkembangan,” tegasnya.
Sekedar diketahui, dapodik adalah sistem pendataan skala nasional terpadu yang menjadi sumber data utama sekaligus program perencanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif.
Dengan perencanaan pendidikan yang matang melalui sistem dapodik, diharapkan seluruh program yang terbentuk dari perencanaan maupun program-program pendidikan, akan tepat sasaran.
Dengan suguhan data yang lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi kinerja program-program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran, efektif, efisien dan berkelanjutan.
Fauzi menambahkan, dapodik bukan sekedar urusan jumlah siswa yang tercover untuk mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun dapodik sekarang telah berkembang sebagai pijakan pemerintah melalui Kemendikbud untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan sarana dan prasarana.
Termasuk tentang siswa akan terangkum dalam kolom isian siswa seperti nama ortu, NIK, sosio-ekonomi keluarga siswa, latar belakang siswa, tinggi-berat badan siswa, hingga kharakter dan rekam akademik siswa akan diketahui,
“Ada korelasi dengan semangat Kurikulum Merdeka yang sebentar lagi diterapkan. Minat dan bakat siswa akan diketahui. Makanya semua dalam dapodik harus diisi dan diperbaharui karena pemerintah sudah membuat template, membuat ruang, dan tinggal melengkapi,” pungkasnya.
Sementara Kepala SMA Al Hikam, Nurut Taufik SS mengaku bahwa baru menyadari pentingnya dapodik untuk diketahui secara menyeluruh oleh kepala serta warga sekolah mulai dari guru hingga tenaga kependidikan.
“Saya pun baru sadar, tidak cawe cawe sebelumnya. Dapodik kami anggap sekedar urusan jumlah siswa dan guru, namun ternyata berkaitan dengan kesejahteraan guru. Apakah pengajuan NUPTK sudah masuk apa belum. Hingga urusan sarpras seperti pengajuan rehab, RKB, pengajuan bantuan-bantuan untuk sekolah semua itu harus melalui isian di dapodik,” ungkapnya kepada SURYA.
Selama ini, lanjut Taufik, mayoritas pihak kasek termasuk dirinya menitipkan ke operator ketika ada perintah untuk update isian dapodik. Padahal operator disebut Taufik juga tidak mengetahui kondisi sebenarnya tentang sekolah.
“Pernah ada pengajuan rehab karena kerusakan ringan-sedang yang tidak diketahui kasek, tahunya malah berdasarkan hitungan dapodik karena operatornya juga tidak tahu,” pungkasnya. *****