Berita Surabaya

4 FAKTA Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ibu Kandung, Nenek Pasrah Tiduri Jasadnya 5 Hari karena Diancam

Bayi 5 bulan tewas dianiaya ibu kandungnya. Sang nenek pasrah tidur 5 hari bersama jasad cucunya karena ancaman ini.

Editor: Musahadah
surya/luhur pambudi
Bayi 5 bulan tewas dianiaya ibu kandungnya di Surabaya sampai neneknya pasrah tiduri jasadnya 5 hari. Berikut fakta-faktanya! 

SURYA.CO.ID - Fakta memilukan terungkap dari kasus bayi 5 bulan tewas dianiaya ibu kandungnya di Jalan Siwalankerto Tengah, Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya.  

Sang nenek bayi 5 bulan tewas itu pasrah tidur bersama jasad sang cucu selama lima hari karena takut

Nenek bayi 5 bulan tewas itu takut dibunuh oleh sang anak, Eka Sari Yuni Hartini (26) yang tak lain ada ibu snag bayi yang juga pelaku penganiayaan itu. 

Nenek bernama Eti Suharti Basri (47) itu diancam akan dibunuh jika melaporkan kondisi sang cucu yang sudah tak bernyawa ke polisi. 

Setelah mengancam ibunya, Eka Sari Yuni Hartini justru meninggalkan jasad bayinya dan pergi ke Jogjakarta.

Baca juga: Ibu Bayi 5 Bulan di Surabaya yang Tewas di Dalam Rumah Jadi Tersangka, Aniaya Anak Lalu ke Jogja

Fakta-fakta ini terungkap setelah Eti akhirnya tidak kuat dan melaporkan kejadian pilu yang menimpa cucunya. 

Berikut fakta-fakta terbaru kasus ini: 

1. 5 Hari tidur dengan jasad cucu  

Hasil penyelidikan kepolisian, bayi berusia lima bulan berinisial ADO itu, sebenarnya sudah tewas sejak Selasa (21/6/2022). 

Artinya, lima hari sebelum dilaporkan oleh Eti kepada warga atau para tetangga hingga pihak kepolisian melakukan penyelidikan, pada Sabtu (25/6/2022) malam. 

Diakui Eti, sebenarnya kondisi sang cucu yang sudah tewas lantaran sepanjang hari tanpa rengekan dan gerakan laiknya bocah bayi sudah disadari oleh Eti, saat hendak memandikan sang cucu, pada Rabu (22/6/2022). 

Lantaran, sang anak atau tersangka, begitu serius dengan ancaman untuk menghabisi nyawanya, bila 'wadul' ke para tetangga. Eti kembali bungkam, dan lebih memilih untuk menurut. 

"Saya takut sama Eka, (mau) dibunuh. Eka sudah ngancam saya, 'mbah eti ojo ngomong disek. Meneng. Ngenteni aku sampai muleh'. (Anda diancam dibunuh) iya. Ya saya di dalam (rumah) terus enggak keluar," ungkap Eti saat ditemui TribunJatim.com, di kediamannya, Minggu (26/6/2022). 

Selama kurun waktu itu, Eti mengaku, dirinya terpaksa harus tidur di samping jenazah sang cucu. 

Satu hingga dua hari berbaring di samping jenazah, Eti belum merasakan dampak yang signifikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved