Berita Nganjuk

Sapi di Jatim Akan Disuntik Vaksin Impor, Hanya Dijatah 1,5 Juta Dosis untuk Penanganan PMK

Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, dalam tahap awal ini dari kuota vaksin tersebut baru turun sebanyak 1.000 dosis saja.

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Deddy Humana
surya/ahmad amru muiz
Gubernur Jatim mengunjungi salah satu peternakan sapi di Nganjuk guna menjamin kesehatan dan ketersediaan hewan kurban untuk Idul Adha bulan depan. 

SURYA.CO.ID, NGANJUK - Provinsi Jawa Timur akan mendapatkan kuota sementara vaksin untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK) dari pemerintah pusat sebanyak 1,5 juta dosis. Kuota vaksin PMK tersebut jauh dari total kebutuhan dan diusulkan Provinsi Jawa Timur yaitu sekitar 10,5 juta dosis.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, dalam tahap awal ini dari kuota vaksin tersebut baru turun sebanyak 1.000 dosis saja.

"Coba dibayangkan saja, masih jauh kuota vaksin dan yang dibutuhkan Provinsi Jatim. Tetapi kami akan berupaya terus ada penambahan kuota vaksin PMK tersebut," kata Khofifahdalam kunjunganya ke salah satu peternakan di Kabupaten Nganjuk, Senin (20/6/2022).

Meski demikian, dikatakah Khofifah, pihaknya berharap pendistribusian vaksin untuk mencegah penyebaran PMK di Jawa Timur bisa direalisasikan secepatnya. Ini karena kasus PMK di Jawa Timur masih terus bertambah sehingga membutuhkan penanganan cepat ke peternak.

Di samping itu, pihaknya juga berharap Pusat Verteriner Pharma (Pusvetama) segera menyelesaikan proses pembuatan vaksin PMK. Di mana Pusvetama yang berkantor di Surabaya saat ini masih terus melakukan proses pembuatan vaksin.

Dan diperkirakan baru pada akhir Juli atau awal Agustus 2022, vaksin PMK produksi Pusvetama bisa diluncurkan. "Kita berdoa saja semoga Pusvetama bisa segera menyelesaikan proses pembuatan vaksin PMK," ucap Khofifah.

Dan untuk sementara, tambah Khofifah, Pemprov Jatim secepatnya akan mendistribusikan vaksin impor terlebih dahulu yang telah diterima. Setidaknya, vaksin impor tersebut bisa menurunkan angka penyebaran kasus PMK di Jawa Timur.

"Yang jelas, Pemprov Jatim akan berupaya maksimal dan cepat dalam penanganan PMK pada hewan ternak sekarang ini. Dengan demikian kasus PMK bisa segera dapat dikendalikan dan dicegah penyebarannya agar tidak terus meluas," tandasnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved