3 Pengakuan Dicky Sondani Saksi Detik-detik Wafatnya Soeharto: Tak Bisa Bohong Saat Diserbu Wartawan

Berikut sejumlah pengakuan Dicky Sondani yang menjadi saksi detik-detik wafatnya Soeharto, Presiden ke-2 RI.

Instagram @hputrasoeharto
Presiden ke-2 RI, Soeharto. Simak sejumlah pengakuan Dicky Sondani yang menjadi saksi detik-detik wafatnya Soeharto. 

SURYA.co.id - Berikut sejumlah pengakuan Dicky Sondani yang menjadi saksi detik-detik wafatnya Soeharto, Presiden ke-2 RI.

Kabar Soeharto Wafat pertama kali datang bukan dari pihak keluarga maupun pejabat negara.

Melainkan disiarkan oleh Kepala Polsek Kebayoran Baru berpangkat komisaris polisi bernama Dicky Sondani.

Ia tak bisa berbohong saat tiba-tiba diserbu ratusan wartawan yang sudah mencium gerak-gerik sang Kapolsek.

Saat menjelang Soeharto wafat, Dicky Sondani memang sibuk mengatur pasukan gabungan untuk berjaga di sekitar rumah sakit.

Berikut rangkuman pengakuannya melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Penuturan Dicky Sondani, Kapolsek yang Jadi Saksi Detik-detik Wafatnya Soeharto...'.

1. Kondisi Soeharto sempat membaik

Sabtu, 26 Januari 2008 malam, sehari sebelum Soeharto meninggal, Dicky pulang ke kantornya di Mapolsek Kebayoran Baru.

Ia hendak beristirahat setelah seharian berada di RSPP yang hanya berjarak satu kilometer.

Saat itu, Dicky merasa sedikit lelah lantaran dua pekan lamanya tidak pulang ke rumah.

Ia harus siaga di RSPP dan tetap mengawasi wilayah hukumnya.

Namun, malam minggu itu, Dicky bisa sedikit bernapas lega. Sebab, ia baru bertemu dengan dokter Pak Harto yang menyatakan kondisi Presiden kedua RI itu membaik.

"Dia bilang kondisi Pak Harto meningkat dan semakin baik. Bahkan, dia memperkirakan hari Selasa itu sudah bisa duduk bagus," tutur Dicky saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (26/1/2016) malam.

"Dokternya bercanda sama saya, besoknya kan hari Minggu, kalau begitu kita bisa istirahat, bisa kumpul-kumpul bersama keluarga, ya bisa memaksimalkan hari Minggu-lah," lanjut dia.

Meski dokter berkata demikian, Dicky memutuskan untuk tetap tidak pulang ke rumah dan memilih tidur di kantornya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved