LIGA INGGRIS
Kisah Darwin Nunez, Pemain Liga Inggris Berbandrol Rp 1,5 Triliun, Anak Sang Pemulung, Biasa Lapar
Bintang Benfica ini diboyong ke Liga Inggris oleh Liverpool dengan bandrol 100 juta euro atau sekitar Rp 1,5 Triliun
Karena makanan yang terbatas, ibunya sering sekali tidak bisa ikut makan. Darwin Nunez menegaskan, dia tidak akan pernah lupa dari mana dirinya berasal.
Baca juga: Liga Spanyol, Apa Hebatnya Aurelien, sampai Real Madrid Rela Bayar 4 Kali Lipat Karim Benzema
Seperti dikutip dari Marca, perjalanan hidup Darwin Nunez memang menarik, dari tidak punya apa-apa, termasuk untuk dimakan, kini dia menjadi pemain termahal Liverpool.
Dia menjadi pemain termahal Liverpool setelah bergabung dengan The Reds dari Benfica.
Benfica telah mengumumkan kepindahan Darwin Nunez ke Liverpool.
Pemain internasional Uruguay mungkin telah menjadi pemain termaha dalam sejarah The Reds, tetapi di masa lalu keluarganya sempat merasakan masa-masa sulit untuk memenuhi kebutuhan.
Mantan striker Almeria itu mengingat akarnya dalam beberapa wawancara dan tidak akan pernah melupakan apa yang harus dikorbankan ibunya untuknya dan saudaranya agar makanan di atas meja setiap hari.
"Ya, saya pergi tidur sendirian dengan perut kosong," kata Nunez dalam salah satu wawancara itu.
"Tapi yang paling sering tidur dengan perut kosong adalah ibuku. Dia memastikan aku dan kakakku makan dulu. Ibuku biasa pergi tidur tanpa ikut makan. Aku tidak akan pernah lupa dari mana aku berasal," kata Nunez dikutip Marca.
Awal yang sulit bagi Darwin Nunez
Darwin pertama kali didekati oleh salah satu klub top Uruguay pada tahun 2013.
Ketika seorang pencari bakat Penarol membawanya dari Artigas ke Montevideo untuk uji coba.
Nunez yang saat itu berusia 14 tahun tidak menandatangani kontrak dengan Penarol dan kembali tinggal bersama orang tuanya di Pirata, sebuah pemukiman di tepi Sungai Cuareim.
Dia akan diberi kesempatan lagi setahun kemudian, ketika dia akan bergabung dengan Penarol untuk uji coba.
Setelah menandatangani untuk klub Uruguay, ia mengalami kemunduran lain.
"Kamu tinggal, kamu punya masa depan, aku pergi," kata kakaknya, yang bekerja di divisi tiga, setelah masalah keluarga terjadi.
Baca juga: Timnas Indonesia Kritis, Menang atas Nepal, Belum Tentu Lolos Piala Asia 2023, Ini Kalkulasinya
