Berita Surabaya

Motor Karyawati Perusahaan Farmasi Dibegal di Lakarsantri Surabaya, Ditabrak Hingga Tubuh Luka-Luka

Yusticia (24) menjadi korban kebrutalan komplotan begal berjumlah dua orang yang beraksi di kawasan Jalan Niaga Gapura, Lontar, Sambikerep, Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
gridoto.com
Ilustrasi Begal 

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - Yusticia (24) menjadi korban kebrutalan komplotan begal berjumlah dua orang yang beraksi di kawasan Jalan Niaga Gapura, Lontar, Sambikerep, Surabaya, Rabu (8/6/2022) malam. 

Motor Honda Vario bernopol L-6311-XV yang dikendarainya saat itu, dirampas oleh dua orang komplotan begal, saat melintas di kawasan jalan tersebut. 

Modusnya, dua orang komplotan begal berboncengan motor itu, menabrakkan motornya ke motor korban hingga korbannya terjatuh dan tak berdaya. 

Lalu, para pelaku mengambil paksa motor milik korban yang terjatuh, kemudian kabur meninggalkan korban yang kesakitan akibat benturan. 

Akibat insiden tersebut. Korban yang merupakan warga Sambikerep Surabaya itu, mengalami luka memar di bagian kaki, tangan, punggung, dan luka ringan; lecet pada beberapa bagian kulit tubuhnya. 

Ceritanya, insiden tersebut dialami Yusticia sewaktu pulang dari tempat kerja, pada sore hari. 

Perempuan berkerudung itu, merupakan karyawati yang bertugas dibidang desain, di sebuah perusahaan farmasi di kawasan Surabaya Barat. 

Namun, sebelum pulang ke kediamannya di kawasan Kecamatan Sambikerep, Surabaya

Ia menyempatkan diri untuk nongkrong bersama teman-teman kerja di pinggiran waduh Kampus Unesa, Jalan Raya Kampus Unesa, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya.

Setelah puas nongkrong hingga sekitar pukul 22.30 WIB, Yusticia kemudian pulang menuju rumah dengan melintas di kawasan Jalan Kampus Unesa hingga melintasi depan Kantor Kedubes Amerika, di Jalan Jalan Citra Raya Niaga No. 2, Sambikerep, Surabaya

Selepas melewati Kantor Kedubes Amerika itu, ternyata motor Yusticia sudah diikuti oleh komplotan bandit dari arah belakang. 

Sekitar 200 meter menjelang tiba di Masjid Baitur Rozaq Citra Raya, kawasan Jalan Niaga Gapura Jalan Citraland Surabaya, Lontar, Kota Surabaya

Kedua begal berboncengan motor itu, berusaha memepet motor korban untuk merampas tas selempang yang tergantung di bahu kiri Yusticia. 

Namun, upaya tersebut gagal.

Dekapan tangan kiri Yusticia yang kuat, membuat tasnya itu selamat dari tarikan paksa tangan para pelaku. 

"Saya gak ngerasa diikuti orang, karena biasa lewat situ juga," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com (grup SURYA.co.id), Minggu (12/6/2022). 

Seperti tak ingin membiarkan buruannya lepas, komplotan begal tersebut kemudian terus berupaya mengejar Yusticia yang berusaha menggeber kencang-kencang motor.

Nahas, upaya Yusticia untuk kabur dari kejaran para pelaku, ternyata tak banyak membuahkan hasil. 

Motor para pelaku, sudah berada di sisi kanan motornya, lalu secara frontal memepet kembali untuk kedua lalu dan menabrakkan motor Yusticia hingga membuat kedua belah pihak terjatuh secara bersamaan. 

"Lah kok saya dipepet lagi sampai kita jatuh bareng, saya menimpa mereka," katanya. 

Menyadari korbannya tak berdaya, salah seorang pelaku mengambil paksa motor milik Yusticia yang terjatuh dan terlepas dari penguasaannya.

Pelaku yang berhasil menguasai motor korbannya, kemudian kabur meninggalkan perempuan tersebut.

Meskipun dalam keadaan terluka, Yusticia mengaku sempat berusaha menarik jaket pelaku yang berusaha membawa kabur motornya. 

"Saya bangun nyoba buat narik jaketnya tapi saya kalah, akhirnya saya jatuh lagi. Motor saya diambil, sudah gitu," ungkapnya. 

Mendapati motornya raib, Yusticia kemudian bergegas berlari menuju sebuah pos satpam terdekat di sekitar lokasi dirinya dibegal, untuk meminta pertolongan. 

Yusticia sempat menelepon sang paman menggunakan ponselnya, dan sesekali mencoba menghentikan beberapa pengendara jalan yang melintas di kawasan jalanan tersebut. 

"Karena tidak ada satpam lewat. Saya telpon om saya itu, sambil lari ke pos satpam. Ada motor setelah kejadian tapi gak berhenti," tuturnya. 

Sebelum akhirnya melaporkan insiden kriminalitas yang dialaminya itu ke markas kepolisian setempat, dengan didampingi oleh pihak keluarga. 

Yusticia mengaku, sempat mendatangi puskesmas terdekat, untuk mengobati beberapa bagian tubuhnya yang terluka. 

"Luka lebam di kaki tangan punggung, sama luka ringan," jelasnya. 

Insiden tersebut, diakui membuatnya trauma untuk berpergian mengendarai motor seorang diri, apalagi pada malam hari. 

Bahkan saking traumanya. Ia mengaku, masih belum dapat kembali masuk ke tempat bekerja semenjak hari insiden tersebut terjadi. 

"Traumalah, saya gak berani lewat Citraland kalau motoran. Lebih trauma motoran malam. Belum masuk kerja," terangnya. 

Yusticia mengaku tidak terlalu mengetahui raut wajah mereka. 

Selain karena keduanya memakai helm, bermasker dan berjaket.

Situasi jalanan di tempat kejadian perkara (TKP) yang gelap membuat dirinya sulit memperhatikan penampilan atau ciri dari para pelaku. 

Namun, seingat dia. Para pelaku memakai motor jenis matic yang diduga bermerek pabrikan Yamaha. 

Hal itu diketahui dari sebuah komponen kaca spion motor sisi kanan yang dikendarai pelaku, terlepas dan teronggok di jalan TKP. 

Selain kaca spion tersebut, Yusticia mengungkapkan, benda lain milik pelaku yang tertinggal akibat pergulatan tersebut, adalah sebuah sandal sisi kiri.

"Motor matic yamaha (motor pelaku). Ini tuh spion pelaku, yamaha, gatau antara mio atau apa ya. Terus itu sendal kayaknya punya pelaku soalnya sebelahan sama spion, di lokasi saya jatuh," pungkasnya. 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Iptu Bambang mengatakan, pihak korban sudah melaporkan insiden tersebut ke markasnya. 

Hingga saat ini, proses penyelidikan masih terus bergulir untuk mengungkap para pelaku. 

"Iya benar sudah dilaporkan dan masih lidik. Mudah-mudahan segera ada petunjuk dan pelaku dapat kami amankan," ujar Iptu Bambang saat dikonfirmasi awak media. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved