Berita Surabaya
38 Hektare Tambak Bandeng Dikelola MBR di Surabaya, Pemkot Juga Akan Bantu Pemasaran
Pemkot Surabaya mengalokasikan lahan 38 hektare sebagai tambak bandeng untuk pemberdayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - 38 hektare lahan tambak Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) di Surabaya berubah jadi tambak bandeng. Pemkot Surabaya mengalokasikan lahan tersebut untuk pemberdayaan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Seluruh persil berada di wilayah Kecamatan Pakal. Rinciannya, tiga persil seluas 11,1675 hektare, lima persil 7,7035 hektare dan delapan persil seluas 19,2188 hektare.
Sebelum dikelola MBR, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya menebar puluhan ribu benih ikan bandeng di masing-masing lahan. Selanjutnya, masing-masing tambak bandeng dikelola MBR di Surabaya.
"Ini kelanjutan dari program padat karya dan pemberdayaan MBR yang dicanangkan oleh Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) sebelumnya," kata Kepala DKPP Surabaya, Antiek Sugiharti, Kamis (9/6/2022).
Para MBR memiliki keahlian dalam mengelola perikanan mendapatkan pelatihan mengelola tambak. Harapannya, pendapatan mereka bisa meningkat melalui program ini.
Bantuan lahan dan benih dari Pemkot Surabaya akan dikembangkan masing-masing MBR.
"Nantinya, hasilnya dapat dinikmati oleh warga MBR," kata Antiek.
Jumlah benih bandeng yang disebarkan mencapai ribuan. Rinciannya, 45.000 ekor ikan bandeng di persil pertama, 40.000 ekor bandeng di persil kedua, 20.000 ekor bandeng di persil ketiga, dan masing-masing 5.000 ekor bandeng di persil keempat dan lima.
Nantinya, benih akan tumbuh selama enam hingga tujuh bulan sebelum dipanen. Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa dijual.
Dalam hal pemasaran, pihaknya membantu mencari calon pembeli. Oleh karena harga bisa mudah diterima pasar, DKPP Surabaya juga memantau perkembangan bandeng agar lebih maksimal.
"Ke depannya warga MBR dapat membeli benih dan pakan sendiri, sehingga nanti mereka bisa mengelola itu secara mandiri tanpa mengandalkan subsidi," katanya.
Selain bandeng, pihaknya juga telah menebar benih ikan lele dan patin di lahan BTKD atau aset pemkot lainnya yang ada di kawasan Kecamatan Sukolilo. Ini juga diperuntukkan bagi MBR.
"Setelah ada penandatanganan kontrak dengan pak camatnya, warga yang tidak punya pekerjaan itu kami bantu. Nah, mereka akan mendapat penghasilan dari panen ikan bandeng di tambak tersebut," jelas Antiek.