Berita Mojokerto

Pemkab Mojokerto Usulkan 12.577 Dosis Vaksin PMK, Sasaran Utama Sapi Perah dan Sapi Potong

Pemkab Mojokerto telah mengusulkan ribuan dosis vaksin untuk penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Mohammad Romadoni
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat memimpin Rakor Gugus Tugas Penanganan penanggulangan wabah PMK di ruangan Bappeda, Kabupaten Mojokerto. 

SURYA.CO.ID, MOJOKERTO - Pemkab Mojokerto melalui Dinas Pertanian (Diperta) telah mengusulkan ribuan dosis vaksin untuk penanggulangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, drh Agoes Hardjito menjelaskan, pihaknya  mengusulkan sekitar 12.577 dosis vaksin PMK ke Dinas Pertanian Jawa Timur.

Nantinya, prioritas vaksin PMK tersebut akan diberikan untuk hewan sapi perah dan sapi potong di wilayah Kabupaten Mojokerto.

"Kami mengusulkan vaksin PMK untuk sapi perah sebanyak 1528 ekor dan sapi potong 11.049 ekor," jelasnya, Rabu (8/6/2022).

Dia juga menjelaskan, pihaknya masih menunggu dropping vaksin PMK dari Pemerintah Pusat, yakni Kementerian Pertanian melalui Provinsi Jatim.

"Rencana infonya minggu ke-2 Juni, namun demikian infonya yang pasti kami juga masih menunggu dari provinsi," ungkapnya.

Menurut Agoes, jumlah kasus PMK di Kabupaten Mojokerto kini mencapai 2.612 kasus meliputi 1.520 ekor sembuh, terpapar 1.058 ekor dan 24 mati.

"Rencananya vaksin PMK di kawasan Pacet, karena populasi sapi perah paling banyak di Pacet," terangnya.

Sebelumnya, pemerintah daerah menggelar Rapat koordinasi (Rakor) Gugus Tugas Penanganan wabah PMK di ruangan Bappeda, Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, upaya meminimalkan penyebaran wabah PMK adalah dengan pemberian vaksin pada hewan ternak.

"Makanya kami juga mengupayakan bagaimana vaksin ini segera bisa dilaksanakan, dibuat dan didistribusikan. Kami tidak bisa mendatangkan vaksin dari luar lantaran tidak sama dengan Covid-19. Kalau yang ini ada tujuh stereotip , jadi vaksin itu diambil dari virus yang memang beredar di Jawa Timur, sehingga nanti benar-benar cocok," bebernya.

Bupati Ikfina menyebut, pihaknya akan segera menggelar vaksinasi PMK pada hewan ternak yang rencananya sekitar 10 Juni 2022.

"Nanti sudah disiapkan, sudah akan mulai vaksin 10 Juni, maka nanti segera dilakukan pendataan jadwal vaksin apa yang dibutuhkan dan pengamanan seperti apa itu nanti harus jelas dikoordinasikan titik-titiknya di mana saja," ujarnya.

Sasaran vaksin PMK pertama akan diprioritaskan untuk hewan ternak sapi perah dan sapi potong.

"Karena vaksin terbatas, jadi diutamakan sapi perah dulu lantaran sapi perah ini putingnya itu keluar vesikelnya, ini yang bahaya. Sehingga kalau untuk sapi perah tidak hanya mulut dan kuku, ternyata putingnya juga melepuh-melepuh, ini akan mencemari susu yang dikeluarkan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved