Ini Cara Penentuan Lolos Piala Asia, Sudah 16 Tim Lolos, 11 Tiket Jadi Rebutan 24 Tim

Yuk mengintip kekuatan Timnas Kuwait vs Indonesia

Timnas Kuwait saat diasuh pelatih Vitezslav Lavicka. Tim bergelar Al-Azraq itu lebih diunggulkan karena berstatus tuan rumah.

Untuk mengintip kekuatan Timnas Kuwait, yuk menengok pertandingan uji coba terakhir merkea 1 Juni lalu. Pertandingan uji coba dengan menjajal Singapura di Stadion Al Nahyan, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Saat itu, pelatih , pelatih Vitezslav Lavicka menurunkan Hussain Kankoune sebagai kiper. Ini bukan kiper utama dan masih sangat minim pengalaman.

Kiper nomor wahid Kuwait adalah Sulaiman Abdulghafoor dengan cadangan pertamanya Khaled Al-Rashidi.

Di lini belakang diturunkan Fahad Hammoud, Fahad Al-Hajeri, Eissa Waleed, dan Rashed Al-Dosary. Dua nama pertama sudah berpengalaman, tapi Waleed dan Al-Dosary sebaliknya.

Lalu di lini tengah sengaja dipasang dua gelandang saja, yakni Fahad Al-Ansari dan Fawaz Ayedh.

Al-Ansari sudah sangat senior dan memiliki 91 caps, sedangkan Ayedh baru 4 caps.

Sedang di lin depan, dipasang empat pemain yakni Mubarak Al-Fanaini, Eid Al-Rasheedi, Shabaib Al-Khaldi, Bader Al-Mutawa.

Hanya Al-Mutawa yang sangat berpengalaman, sementara lainnya masih tergolong junior. Apakah Vitezslav Lavicka akan memfotokopi line-up yang menang 2-0 atas Singapura itu untuk meladeni Indonesia?

Sepertinya tidak, karena line-up itu bukan pemain inti prioritas Lavicka. Pelatih asal Ceska itu punya formasi pilihan 4-2-3-1.

Line-up utama Kuwait itu pas dengan susunan termahal (most expensive team) dalam market value yang ditampilkan Transfermarkt.com.

Total nilai pasar (market value) tim termahal Kuwait itu adalah 3,83 juta euro atau sekitar Rp 59 miliar.

Striker Yousef Nasser memegang market value tertinggi, yakni 550.000 euro.

Bader Al-Mutawa, kapten kawakan sekaligus pemilik rekor caps Kuwait (193), memiliki market value terendah, yaitu 100.000 euro.