Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG TERBARU, Gelagat Aneh Tuti 2 Hari Sebelum Pembunuhan Diungkap Yosef, Ini Pesan Amalia
Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Gelagat aneh Tuti Suhartini bikin Yosef kaget.
SURYA.CO.ID - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Fakta baru ini terkait gelagat aneh dan pesan terakhir kedua korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika sebelum tewas dibunuh pada tanggal 18 Agustus 2021.
Gelagat aneh Tuti Suhartini ditunjukkan saat dia mengantar sang suami, Yosef Hidayah bermain golf, dua hari sebelum kejadian atau tanggal 16 Agustus 2021.
Dijelaskan Yosef, sekitar pukul 15.00 WIB, dia mengajak Tuti bersama anak (Yoris Raja Amanullah), menantu (Yanti Jubaedah) dan cucunya bermain golf.
Sementara Amalia tidak ikut karena sedang pergi bersama temannya memakai motor NMax.
Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Pemilik Mobil BMW yang Hilang di TKP Terkuak, Yosef Sebut Tak Punya Hak Tanya
Tak lama setelah itu, keponakannya, Muhammad Ramdanu alias Danu bersama dengan karyawan yayayasan, Opik menyusul memakai motor.
Dijelaskan Yosef, saat itu Tuti yang tidak pernah memegang stik golf tertantang untuk bermain.
"Pada saat itu (dia) mau pukul golf, dan pukulannya bagus lagi," ungkap Yosef.
Dijelaskan Yosef itu adalah momen yang sangat aneh karena Tuti tidak pernah sekali pun bermain golf.
"Itu yang bikin aneh, kok mama bisa main golf," kata Yosef heran.
Keanehannya tak sampai di situ, Tuti saat itu sempat nyeletuk ingin bermain golf lagi.
"Sampai terakhir dia bilang "Ah, pah kalau kesini lagi mau pakai training". Saya teringat itu. Karena belum pernah dia main," ungkap Yosef.
Selain mengungkap gelagat aneh Tuti, Yosef juga menyebut pesan terakhir Amalia Mustika Ratu.
Ceritanya di malam kejadian itu, dia masih berada di rumah Tuti.
Amel yang baru pulang ngeliwet dari rumah Yoris bersama Tuti pun berujar ke Yosef.
"Katanya: Papah, kalau nanti papah golf, Amel udah lancar bawa mobil, kemana-mana sama Amel aja ya pah," kenang Yosef dengan suara sedih mengingat anak putrinya.
Setelah itu dia pamit untuk pulang ke rumah istri keduanya, Mimin Mintarsih.
Namun sebelum pulang Yosef sempat meminta uang Rp 20 ribu yang akan dipakai untuk beli bensin
"Ke mamah minta uang Rp 20 ribu diberi mamanya dari dompet," ungkap Yosef.
Kini, menjelang 10 bulan kasus pembunuhan ibum Yosef berharap pembunuh Tuti dan Amel segeri bisa ditangkap.
"Bapak berharap adanya keadilan, keadilan untuk anak dan istri. Semoga kinerja kepolisian sangat maksimal, dan bapak percaya tetap 100persen," tukasnya.
Mobil BMW Yoris Hilang
Akhirnya terungkap pemilik mobil BMW terparkir di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Bara, yang baru-baru ini diketahui hilang.
Ternyata mobil BMW warna hitam itu milik Yoris Raja Amanullah, saksi sekaligus anak korban Tuti Suhartini dan kakak korban Amalia Mustika Ratu.
Kepastian mobil BMW milik Yoris diungkapkan Yosef Hidayah, ayahnya.
Yosef mengaku banyak yang bertanya kepadanya tentang keberadaan mobil BMW tersebut.
Dia memastikan tak tahu menahu mengenai keberadaan mobil BMW tersebut karena bukan miliknya.
"Itu haknya Yoris, kepunyaan Yoris. mau bagaimanapun itu hak Yoris, jadi bapak tidak tahu sama sekali kalau tidak ada di TKP," kata Yosef dikutip dari tayangan video di channel Koin Seribu 77, Jumat (3/6/2022).
Karena milik Yoris, Yosef mengaku tidak punya hak untuk mempertanyakannya.
"Itu hak yoris, kalau hak bapak pasti bapak pertanyakan. Bagaimana pun itu hak dia," pungkas Yosef.
Di bagian lain, Yoris yang dihubungi Tribun Jabar (grup surya.co.id) mengaku tidak tahu menahu kemana mobil itu berada. Yoris juga mengaku tidak mengambilnya.
Pantauan TribunJabar sepekan sebelum puasa, mobil itu masih terparkir di parkiran rumah.
Sebulan setelah lebaran, mobil itu sudah tidak ada lagi.
"Saya tak tahu siapa yang ngambil atau membawa mobil tersebut," ujar Yoris melalui pesan WhatshApp kepada TribunJabar, Rabu (2/6/2022).
Yoris pun minta awak media menanyakan kepada penyidik.
Pasalnya, yang boleh masuk ke TKP itu hanya penyidik.
"Silakan tanyakan langsung ke penyidik. Kami, keluarga tak mengetahui terkait hilangnya mobil itu," katanya.
Seperti diketahui, sebelum pembunuhan terjadi, di parkiran rumah Tuti selalu terparkir tiga mobil, yakni Toyota Alphard, Toyota Yaris dan BMW.
Dalam kesempatan yang sama, Yoris juga mengaku sudah lama tak memantau rumah orang tuanya itu.
"Rumah tersebut masih dalam proses penyidikan. Tak seorang pun bisa masuk ke rumah orang tua saya atau TKP, termasuk saya maupun keluarga kecuali penyidik," ujarnya.
Dalam pesan singkatnya Yoris juga mengucapkan terima kasih kepada awak media yang terus mengawal kasus Jalancagak, yang menimpa ibu dan adik tercintanya.
"Terima kasih buat awak media yang terus mengawal kasus ini, semoga cepat terungkap," ucap Yoris dalam pesan singkatnya, Rabu (1/6/2022).
Yoris juga meminta bantuan agar kasus ini terus dikawal oleh media dan masyarakat hingga tuntas.
"Kasus ini harus terus dikawal hingga tuntas dan ditemukan motif serta pelakunya," ucapnya.
Soal bagaimana kabarnya saat ini, Yoris mengaku dalam keadaan sehat walafiat.
"Alhamdulillah. Saya dan keluarga semuanya dalam keadaan sehat," ujarnya.
Diberitakan jika garis polisi di TKP kasus Subang sudah putus, Polres Subang, langsung memasang kembali garis polisi yang baru.
Sebelumnya diberitakan garis polisi di lokasi perampasan nyawa ibu dan anak di Subang sudah lusuh dan hancur bahkan putus, Selasa (31/5/2022) pagi.
Menurut pantauan Tribun Jabar.id, Selasa pagi, garis polisi yang terpasang di TKP rajapati Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terlihat hancur dan lusuh termakan usia dan panas.
Bahkan garis polisi yang sudah terpasang 9 bulan lebih di TKP tersebut, terlihat putus dan tergeletak di jalan di depan gerbang pintu masuk ke TKP.
Rumah yang menjadi saksi bisu kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut terlihat tak terawat dan ditumbuhi rerumputan hampir setinggi atap rumah, ditambah garis polisi yang lapuk dan putus tergeletak di jalan.
Sehingga TKP sangat rawan dimasuki orang tak dikenal.
Selasa siang, garis polisi yang baru sudah terpasang.
Pihak kepolisian langsung mengganti garis polisi yang lapuk dengan yang baru, setelah berita dari Tribunjabar terkait garis polisi di TKP kasus perampasan nyawa ibu dan anak terlihat lusuh dan hancur, viral di medsos.
Yoris Pecah Kongsi dengan Yosef Lagi
Setelah sempat bersatu, Yoris kini memilih pecah kongsi lagi dengan sang ayah, Yosef Hidayah dan memutuskan keluar dari kuasa hukum Rohman Hidayat.
Ini bukan kali pertama Yoris memutuskan keluar dari pendampingan hukum.
Sebelumnya, anak sulung Yosef Hidayah ini memutuskan keluar dari kuasa hukum ATS Law Firm yang mendampingi dia cuma-cuma bersama saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.
Bahkan Yoris memilih berseberangan setelah bergabung bersama sang ayah Yosef Hidayah, dalam kuasa hukum Rohman Hidayat.
Kini, keputusan Yoris keluar dari penasehat hukum (PH) Rohman Hidayat diakui dalam video yang diunggah channel youtube Heri Susanto.
Dia mengaku mencabut kuasa Rohman Hidayat sejak tanggal 26 Mei 2022.
Dia beralasan ingin mengawal kasus pembunuhan ibu dan amel tanpa pendampingan.
"Mungkin kang heri dari awal sudah tahu. Saya ingin mengawal kasus mama sama amel tanpa pendampingan," alasannya.
Yoris juga memastikan pencabutan kuasa juga dilakukan sang istri, Yanti Jubaedah.
Saat ditanya alasannya, Yoris enggan mengungkapkan karena alasan pribadi.
"Mungkin itu lah nanti lah. Berproses aja
Dari awal juga kang yoris pengen sendiri, tanpa ada PH," katanya.
Yoris pun meminta agar masyarakat tetap mengawal kasus pembunuhan yang telah menewaskan ibu dan adiknya.
Di bagian lain, banyak yang mengaitkan pencabutan kuasa hukum ini karena adanya masalah di yayasan.
Hal ini beralasan setelah Yoris mengunggah curahan hatinya di status WhatsApp miliknya.
Yoris meluapkan kekesalannya kepada pihak yang ingin menjatuhkannya di yayasan.
Seperti diketahui, Yoris adalah ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional Subang yang membawahi SMP dan SMK di wilayah tersebut.
Selain merasa dijatuhkan oleh pihak-pihak tertentu, Yoris juga mengaku dikriminalisasi soal yayasan.
Hanya saja, dia tidak gamblang menyebut siapa pihak-pihak yang dimaksud.
Dia hanya berkoar bahwa penyidik kepolisian tidak bodoh dan tidak bisa dikibuli.
Berikut status-status WA Yoris yang membuat ramai jagad maya:
"Dari awal Aa udah curiga (*****) ini ingin menjatuhkan aa di yayasan... Hahaha Allah Maha Tahu mana yang Salah dan Benar.. Sekarang mending netral lagi"
"Mereka yang minta aa yang beresin sekolah tapi mereka yang bikin ulah memojokkan aa hahahaha asuuu (imoji tertawa)"
"Mereka mau mengkriminalisasi saya soal yayasan..
Penyidik tidak bodoh boss... Mereka orang2 sudah terlatih.. nggak bisa dikibuli hehe"
Di status lain, Yoris menyebut pihak yang ingin mengkriminalisasi itu di awal memintanya untuk membenahi yayasan, tapi terakhirnya justru menyudutkan dia.
Dia pun menduga hal itu karena dia sudah tahu dalangnya.
"Lucu lucu... mereka yang minta buat benahi yayasan sama sekolah... Eh malah saya yang disudutkan.. hayo kenapa? Karena saya sudah tahu dalang (pengen yayasan) hehe (diluar kasus)"
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sedan BMW di TKP Kasus Subang Hilang, Yoris Heran: Tak Ada yang Bisa Masuk TKP, Kecuali Penyidik!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/tuti-suhartini-yosef-hidayah-amalia-mustika-ratu.jpg)