Persebaya Surabaya

BONEK Jadi Alasan Persebaya Surabaya Surati PT LIB, Ini 2 Syarat yang Dilayangkan Yahya Alkatiri

Jelang gelaran Turnamen Pramusim 2022, Persebaya Surabaya tak hanya mempersiapkan skill tim, namun juga menyurati PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Persebaya
Suporter Persebaya Surabaya atau Bonek secara antusias menyaksikan Surabaya 927 Game antara Persebaya vs Persis Solo di Stadion gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Minggu (22/5/2022). 

SURYA.CO.ID - Jelang gelaran Turnamen Pramusim 2022, Persebaya Surabaya tak hanya mempersiapkan skill tim, namun juga menyurati PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB.

Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan Persebaya Surabaya untuk meminta pemindahan lokasi Turnamen Pramusim 2022 Grup C.

Manajer Persebaya Surabaya Yahya Alkatiri meminta untuk pemindahan lokasi turnamen agar tak dilakukan di Bandung.

Baca juga: Berita Persebaya Populer Hari Ini: Wajah Sho Yamamoto Jadi Sorotan Bonek, Higor Vidal Cetak Gol

Yahya Alkatiri mengkhawatirkan ulah Bonek yang bisa saja mengganggu keamanan selama acara berlangsung.

Seperti diketahui, Persebaya berada di grup C dengan Persib di Piala Presiden yang akan bergulir 11 Juni 2022. Manajemen Persebaya juga sudah surati panitia pelaksana terkait keinginan tersebut.

Dalam pembagian grup Turnamen Pramusim, Persebaya berada di Grup C, bermain di Bandung, Persib sebagai tuan rumah, peserta lain ada Persebaya, Bhayangkara FC, dan Bali United.

"Kami sudah mengirim surat ke PT LIB 31 Mei lalu untuk meninjau kembali venue Grup C karena bermain di Bandung," ungkap Yahya Alkatiri, Manajer Persebaya, Jumat (3/6/2022).

Ia menjelaskan, suporter Persib, bobotoh dan suporter Persebaya punya kedekatan emsional. Jika laga Persebaya di Bandung, bonek dari berbagai daerah akan datang ke Bandung.

Adapun babak penyisihan grup digelar selama 10 hari. Gelombang massa dari Bonek yang bertahan selama 10 hari di Bandung, dikhawatirkan Yahya akan menimbulkan masalah baru.

"Kalau di Bandung bisa bedol desa dari Surabaya ke Bandung, aku gak bisa bayangin 10 hari. 10 hari di sana itu akan menimbulkan masalah Kamtibmas," jelasnya.

Dengan potensi gangguan bonek selama 10 hari di Bandung, dia khawatir laga Piala Presiden bakal terganggu.

"Kalau gelar pertandingan terus ada kekacauan, ini nanti Liganya yang akhirnya gak jalan," tambah Yahya Alkatiri.

Untuk itu, dijelaskan Yahya Alkatiri, dalam surat yang disampaikan pihaknya pada PT LIB, ada dua opsi yang ditawarkan.

Pertama pindah venue Grup C, tidak digelar di Bandung.

"Mainkan di Surabaya atau sekalian dipindah ke luar Pulau Jawa, Samarinda misalnya, mengingat alasan Kamtibmas," jelasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved