Berita Gresik
Melakukan Penyamaran, Polisi Gresik Berhasil Bongkar Praktik Elpiji Oplosan 12 Kg di Menganti
Satreskrim Polres Gresik membongkar bisnis elpiji oplosan di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, GRESIK - Satreskrim Polres Gresik membongkar bisnis elpiji oplosan di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penangkapan dilakukan di sebuah rumah kontrakan yang menjadi lokasi pengoplosan elpiji berukuran 12 kilogram. Tabung elpiji warna merah muda itu berisi gas dari tabung elpiji 3 kilogram.
Pengoplosannya di lakukan di dalam ruangan. Tabungnya berjejer-jejer. Menggunakan alat sederhana.
Bisnis haram dan merugikan masyarakat ini sudah berjalan sejak sebelum puasa.
Tersangka mendapatkan tabung elpiji 3 kg dari toko, sedangkan tabung bright gas dari rongsokan. Harga elpiji bright gas hasil oplosan itu dijual dengan harga murah, jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika elpiji 12 kg dipasar di jual 180 ribu, tersangka menjualnya dengan harga sekitar Rp 150 ribu.
Diketahui tersangka bernama Krishna Adji Bimantoro (21) warga Jalan Kupang Gunung Timur 4A/16 RT 03 RW 06 Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya.
Dia mengontrak sebuah rumah di yang terletak di Perumahan Garden Hill Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Anggota Sat Reskrim Polres Gresik membongkar praktik elpiji oplosan itu pada Selasa (10/5/2022). Awalnya, Tim Opsnal Unit Tipidter Satreskrim Polres Gresik mendapat laporan masyarakat, bahwa di lokasi tersebut ada produksi elpiji oplosan. Dari elpiji warna hijau ukuran 3 kg bersubsidi dioplos ke elpiji tabung warna pink ukuran 12 kg non subsidi.
Tim Opsnal Unit Tipidter Satreskrim Polres Gresik melakukan penyelidikan dengan melakukan penyamaran sebagai pembeli. Setelah itu, tersangka Krishna Adji Bimantoro langsung ditangkap.
Di saat bersamaan, tersangka melakukan aktivitas memindahkan isi gas dari elpiji bersubsidi ukuran 3 kg ke tabung elpiji warna pink ukuran 12 kg non subdsidi. Tersangka dibantu dua rekannya.
Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Wahyu Rizky Saputro menegaskan, tersangka membeli elpiji Pertamina warna hijau ukuran 3 kg bersubsidi pada bulan Januari 2022 sebanyak 20 unit di agen pangkalan yang terletak di Desa Sidojangkung, Kecamatan Menganti. Harga per tabung dan isinya Rp 16.000.
Kemudian tersangka membeli tabung elpiji warna pink ukuran 12 kg sebanyak 5 unit di pengepul barang bekas juga di Desa Sidojangkung, dengan harga tabung kosong sebesar Rp 280.000.
Tersangka sendiri mulai belajar mengoplos gas elpiji mulai awal Januari 2022. Keuntungannya yang disebut Rp 86 ribu.
Kemudian pada bulan Maret 2022, tersangka mempekerjakan dua orang.
Karena pekerjaan tersebut dianggap menjanjikan, tersangka maka melakukan penambahan tabung.